BAB 11: LANGKAH DI TEPI PANTAI

2070 Kata

Setelah beberapa detik yang menegangkan, Gary menutup matanya kembali, sementara Megi langsung bangun dari posisinya dan terduduk beku. ‘Ngapain coba gue merem lagi?’ ‘Kenapa juga tangan gue kurang ngajar banget meluk anak orang, dikata guling kali!’ ‘Perasaan tadi gue tidur jauhan dah. Kok bisa tau-tau nempel?’ ‘Kok bisa? Kenapa bisa? Why?’ Gary justru sibuk mengajak ribut relung sanubarinya sendiri. ‘Modyar tenan!’ Megi menoleh perlahan, memastikan jika Gary masih menutup matanya. “Nglindur kali ya dia tadi?” monolognya pelan. Megi menyugar rambutnya yang awut-awutan ke segala arah, lalu meliukkan tubuhnya ke kanan dan kiri, mencoba mengusir rasa pegal dari punggungnya. Ia pun mencuri pandang ke setiap sudut dan sisi, memastikan tak ada pasang mata yang tengah mengamati.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN