BAB 45: PERINGATAN

1610 Kata

Megi menciumi wajah Gary berkali-kali, caranya membangunkan sang kekasih yang masih saja memeluk guling. “Gary... bangun sih!” “Hmm.” “Udah bangun?” “Hmm.” “Gue berangkat ya?” Gary membuka matanya, mendapati wajah Megi yang sudah terlihat segar dan cantik. “Kok gue ga dibangunin, Babe?” protes Gary seraya bangkit dari posisi berbaringnya. “Lah barusan gue bangunin,” jawab Megi dengan mengulurkan segelas air putih hangat. “Dari tadi harusnya, jam berapa sih?” “Setengah tujuh.” “Duh, gue ga ada baju pulak, ga bakal sempat juga balik ke kosan.” “Terus gimana?” “Nelpon Dokter Zhen aja deh, mampir ke rumah sakit bentar kalau dia bisa minjemin gue baju. Masa gue ke kantor pake baju kemarin? Nanti dikira abis ngapa-ngapain sama lo?” Megi malah terkekeh renyah. “Kok m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN