Bab 46: FLIRTING

1335 Kata

Itulah Gary... ia yang marah, ia juga yang tak enak hati. Ia yang dizholimi, ia juga yang merasa berlebihan menyikapi. Maka tak heran jika Jingga yang duduk di sampingnya berulang kali mengusutkan surai karena tak henti mendengar Gary menghempas napas. “Lo bisa diam ga sih?” ketus Jingga. “Hati eyke rasanya ga enak, Jing,” keluh Gary. “Ga, Ngga, Jingga! Jangan Jing! Berapa kali sih gue musti bilang? Susah banget apa ngebelokin lidah lo biar manggil gue bener. Mending lo panggil gue Astuti sekalian.” “Sorry, Jing.” Jingga... lelah. Kali ini ia yang menghempaskan napas keras. Menyesal sendiri sudah menginterupsi kegalauan makhluk astral di sampingnya. Dikatakan demikian karena Gary punya kebiasaan menghilang seenak jidat. Jika bukan karena dirinya yang selalu menjadi ‘juara kelas’

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN