Tawa keras memenuhi koridor. "Apa maksudmu, Claude?" Betty tersenyum. "Tentu saja dia menyukaiku! Kenapa dia mengajakku makan malam? Jika kamu lupa, ini kencan kedua kami. Hubungan asmaraku sejauh ini tidak pernah lebih dari sekadar kencan pertama. Menurutku, Sarkon adalah jodohku." Matanya berbinar penuh kekaguman dan cinta sepihak. Kesal akan kemenangan musuh barunya, sang pengusaha berpostur tinggi segagah dewa Yunani itu berpaling dari saudarinya yang dungu... Dan merampas lukisan hamparan bunga aster di dinding. Mata Betty terbelalak seraya abangnya mengangkat gambar tersebut di atas kepalanya. "Claude! Apa yang kamu--" Dia merunduk saat bingkai besarnya jatuh dengan suara keras bak burung yang ditabrak oleh truk yang mengebut. Laki-laki beringas itu menginjak lukisan sekerasnya