Bab 21: Sarkon Merindukan Maria

1328 Kata

Karl mengangguk. "Aku akan terus mengawasi Claude." "Aku sudah menerima laporanmu tentang kegiatannya. Sejauh ini, tidak ada yang bisa kita gunakan. Terus perbarui." "Tentu," jawab Karl dengan kasar seraya undur diri. Sendiri lagi, Sarkon berjalan ke vilanya, melewati staf satu demi satu, dan akhirnya masuk ke kamarnya. Dalam gelap, sosok tinggi kekar tersebut menanggalkan jaketnya dan melemparkannya ke tempat tidur. Dia pergi ke jendela dan memandang lautan, bak cermin raksasa berkilauan dalam cahaya lembut bulan yang pucat. Lautnya tampak menyatu dengan langit menjadi satu kanvas hitam besar, dan seseorang seakan telah menumpahkan sebotol manik-manik di atasnya. Tiba-tiba, imaji Maria, dengan wajah berlepotan cat dan manik-manik, menyeringai lebar padanya. Itu merupakan kali perta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN