DALANGNYA ORANG PENTING

1008 Kata
Seperti biasa sebelum dieksekusi mereka dimintai keterangan apakah akan rela nyawa mereka melayang begitu saja tanpa memberitahu orang yang sudah menghancurkan keluarga mereka, juga diri mereka sendiri. Mereka diberitahu kalau pun tidak dibunuh Biru, pihak yang menyuruh akan membunuh mereka agar mereka tak buka jati diri lawanya Biru. Semua dibuka faktanya agar di detik terakhir mereka tahu teramat bodoh percaya pihak lawan. Buktinya keluarga mereka saja sudah dibantai lebih dulu. Mereka ditanya apa akan membawa rahasia siapa yang mengirim tugas itu tanpa mereka beberkan pada Biru atau pun Tara atau dengan kesadaran penuh mereka memberitahu siapa yang membuat mereka menjadi berkhianat pada Biru sehingga Biru bisa membalaskan dendam mereka. Tentu saja para terdakwa itu tidak rela mereka hancur begitu saja tanpa membalas apa yang telah pihak musuh lakukan pada keluarganya walaupun mereka tak akan melihat apa yang Biru perbuat. Setidaknya mereka tak mau hancur tanpa guna. Mereka tak akan melihat lagi kalau orang yang menyuruh mereka sudah dihabisi oleh Biru tapi setidaknya mereka tetap tidak rela bila orang tersebut tidak dibinasakan. Juga mereka memang mengakui terlalu bodoh takut pada ancaman orang tersebut sehingga mau mengkhianati Biru. Itu penyesalan mereka yang tak akan mungkin mereka tebus lagi, karena sudah tak ada maaf dan sekarang mereka tinggal menunggu ajal menjemput saja. Semua pengakuan, bukti transfer, rekaman voice note, pesan tertulis mereka serahkan pada team Kutilang yang mengurus kasus ini. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ Team Nuri dan Betet yang tadi mengurus Tara ternyata tidak jadi ribut dengan team Jalak langsung bergerak untuk mengurus pengembalian apa yang sudah musuh lakukan terhadap anggota team Jalak. Didampingi pengacaranya team Nuri dan Betet melakukan pelaporan percobaan pembunuhan terhadap Tara dengan dilampirkan bukti-bukti pengakuan anggota Jalak juga saat mereka menerima uang saat menerima ancaman semuanya ada. Team Kutilang memang langsung memberi laporan apa yang mereka dapat di markas pada team Nuri dan Betet yang bergerak menuju kantor polisi bersama pengacara Tara. Team Gelatik berhasil mencari data rekaman ternyata tiga pengkhianat dari team Jalak bertemu di sebuah cafe kecil di belakang kantor Tara dan rekamannya itu ada pada mereka langsung dilaporkan ke team Betet dan Nuri. “Kami melakukan pelaporan pada seorang wakil Menteri yang merangkap pengusaha dengan dugaan percobaan pembunuhan pada klien kami yaitu pengusaha kondang Wistara Chandra Syahab, atau pak Tara sebagai pengusaha besar.” “Silakan polisi menindak lanjuti laporan yang kami buat. Kami tentu tak berani menuduh tanpa bukti seorang wakil Menteri kan? Dia pasti kebal hukum bila tak dikawal oleh masyarakat. Jadi sebagai orang sipil kami minta semua masyarakat mengawal kasus ini. Kasuss percobaan pembunuhan pak tara oelh seorang wakil Menteri yang juga saingan bisnis pak Tara.” “Mari kita kawal agar hukum negeri ini bisa berdiri tegak. Jangan sampai dia tenang melenggang karena dia di backing birokrat negeri ini,” pengacara Tara langsung membuat konperensi pers di kantor polisi. Tentu saja berita itu langsung viral karena melibatkan pengusaha supe besar yang berlawanan dengan seorang wakil Menteri. Berita itu juga langsung disiarkan di media sosial tentang pelaporan pengacara Tara. Tentu saja banyak pengusaha kaget ketika Tara melaporkan seorang pejabat negara yang juga punya usaha. Pengacara Tara juga mengatakan tak hanya asal lapor karena bisa jadi senjata makan tuan, dia berani melaporkan katanya karena punya bukti-bukti akurat. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ Polisi langsung mendatangi tiga rumah team Jalak dan melihat bahwa orang yang dijadikan sandera sudah mati sehingga pejabat tersebut mau tidak mau harus mempertanggung jawabkan. Walaupun sebenarnya bukan dia yang menyuruh langsung tapi teamnya. Team wakil Menteri mengaku berinisiatif sendiri. Tentu mereka membela pejabat tersebut, agar terlihat tak bersalah. Entahlah nanti biar pengadilan yang menentukan itu. Yang penting saat ini pengacara Tara sudah melaporkan pejabat yang sekaligus punya usaha tersebut sebagai actor dari percobaan pembunuhan pada Tara. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ “Ada perlu apa?” tanya Biru ketika utusan wakil menteri datang menemuinya tengah malam. “Itu bukan kelakuan Boss kami. Boss kami sama sekali tidak ada pernah menyuruh membuat Tuan Tara terluka. Benar-benar bukan perintah dari Boss kami,” demikian utusan wakil Menteri mengatakan pada Biru. “Data yang kami punya eksekutor mengaku semuanya disuruh oleh orang yang dibayar oleh Tuan Anda. Sekarang orang tersebut saja Anda tuntut, kenapa dia membawa nama Tuan Anda. Dengan bantahan kalau tuan Anda tak menyuruh orang itu membayar eksekutor maka persoalan selesai karena TERBUKTI tuan Anda hanya difitnah oleh orang itu.” “Dan kalau mau bicara, Tuan Anda itu bicara dengan saya! Bukan suruhannya. Kalau masih suruhannya saya tak akan bicara apa pun. Tapi kalau dia bicara dengan saya, saya akan pertimbangkan apa yang dia katakan. Jangan karena dia wakil Menteri merasa lebih tinggi harga dirinya disbanding saya yang rakyat jelata!” “Kalau hanya lewat suruhan, saya juga bisa bilang dong, saya tidak akan mengubah apa pun. Jadi kalau pun Tuan Anda tinggi hati, menganggap utusannya bisa bernegosiasi dengan saya, saya akan jual mahal!” “Katakan itu pada Tuan Anda. kalau mau negosiasi ya dia yang datang bukan suruhannya. Bukan kroco kayak kamu. Kamu cuma cecurut.” “Semiskin-miskinnya saya, saya pegang kartu AS. Dia apa jeblok kan kartunya. Jadi sorry tengah malam ganggu waktu saya silakan pergi,” kata Biru. Tentu saja ajudan pengusaha sekaligus pejabat tersebut jadi kalang kabut. Tak lama rekaman CCTV utusan wakil Menteri yang tengah malam mendatangi rumah Biru tersebar luas. Masyarakat setuju dengan Biru, kalau wakil Menteri tak bersalah dan hanya orang yang mengaku-aku disuruh oelhnya, mengaoa dia tak membersihkan namanya dengan klarifikasi kalau namanya dicatut? Dan mengapa wakil Menteri memandang rendah rakyat jelata dengan hanya menyuruh cecurut bertemu Biru? Bola salju terus menggelinding makin besar, wakil Menteri tak bisa membendung melajunya bola itu. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ “Sampai tengah malam jadi belum ada kepastian Dok?” tanya Biru pada team dokter yang menangani Tara di ruang rawat rumahnya. Bukan hanya satu dokter disana, ada enam dokter aneka specialis yang menangani Tara. Perawatan memang sengaja dilakukan di rumah gar tak bisa dipantau siapa pun dan tak bisa dikacaukan dengan penyusup yang akan memberi obat atau perlakuan yang salah bila Tara dirawat di rumah sakit umum, karena walau dijaga bisa saja ada penyusup. Buktinya Tara ditembak dikantornya sendiri, padahal ada pengamanan dari tujuh orang team jalak.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN