33 : Keadaan yang Pelik

2245 Kata

“Mas Yama, jangan—” Arsy tahu, keputusannya menahan Yama untuk tidak menghakimi Daven sama halnya melukai perasaan pria itu, tanpa peduli, apakah Yama benar-benar kurang waras, atau pun tidak. Yama gemetaran hebat khususnya tangan kanan yang sudah mengepal di udara dan siap meninju wajah Daven, juga tangan kiri yang sudah mencekal bagian kerah Daven hingga tubuh Daven agak terangkat. Ketegangan benar-benar mencekam, menyelimuti kebersamaan di sana. Deru napas dan detak jantung dari masing-masing menjadi nyanyian tersendiri karena memang tidak ada suara lain, terlepas dari mereka yang bungkam tertawan ketegangan sekaligus keseriusan. “Jangan kotori tangan Mas Yama dengan melukainya karena memang, ... hanya sia-sia.” Arsy menunduk dalam. Asry membelaku ...? Batin Daven tak percaya. Ia ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN