23

516 Kata

“Nih,” Nizam menyodorkan pizza memakai sendok ke hadapan Qisti, membuat Qisti tercengang dengan sikap lelaki di hadapannya. “Ayo, dicicipi saja dulu, kalau memang rasanya tidak cocok di lidah kamu, ya tidak usah makan,” ucap Yenni. Qisti dengan perlahan mulai mendekati sendok yang masih menggantung di hadapannya, sebenarnya aroma pizza yang masih hangat tak bisa diajak kompromi dengan perutnya yang sudah keroncongan, tapi dia terlalu malu untuk ikut maju. “Ayo di cicipi sedikit, ini resep khusus aku pesanin loh,” ucap Nizam yang masih membujuk Qisti. Melihat kesungguhan Nizam membujuknya, membuat Qisti berpikir dua kali untuk menolak kembali. Bukannya langsung melahap pizza yang ada di sendok tangan Nizam, tapi Qisti malah menarik sendok tersebut dan memakannya sendiri. “Ogah banget

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN