“Mau di isi bunga Bi, Qisti bawa masuk ke kamar dulu Bi ya,” ucap Qisti pada pembantu perempuan itu. “Iya Non.” Qisti langsung mengisi air ke dalam vas bunga bening tersebut dan kemudian dia meletakkan mawar tersebut ke dalamnya. Qisti memandang bahagia mawar di hadapannya, meskipun dia tidak kenal pemiliknya, tapi hatinya yakin, lelaki ini sangat romantis. Setiap keluar masuk dari kamar, Qisti selalu menghadiahkan sebuah ciuman untuk mawar yang sekarang sudah terlihat segar terkena air. “Bunga dari siapa Sayang?” tanya Ara yang melihat Qisti asyik memandangi bunga tersebut. “Bukan dari siapa-siapa kok Ma.” “Hayo, jujur saja sama Mama, kamu sudah punya pacar?” tanya Mamanya. “Tidak Ma, Qisti tidak suka pacar-pacaran.” “Lalu bunga ini?” “Dari pengagum rahasia,” jawab Qisti yang me