Waktu berjalan begitu cepat. Siang yang tadinya terik, kini sudah berubah menjadi senja yang penuh dengan rintik-rintik. Herman kembali ke rumahnya dalam kondisi sedikit kuyup sebab pria itu sama sekali tidak membawa mantel di dalam jok motornya. “Papa, kok basah? Papa nggak bawa mantel?” tanya Ara ketika melihat Herman masuk ke dalam rumah dalam keadaan basah kuyup. “Tadi papa lihat nggak ada mantel dalam jok motor. Oiya, gimana keadaan mama kamu?” “Masih belum ada angsurannya, Pa. Tadi bang Adi bawa orang ke sini. Katanya bisa obatin mama juga. Dikasih minyak ini sama orang itu.” Ara memperlihatkan botol minyak yang baru saja dibeli Adi dengan harga tinggi. “Minyak apa ini?” Herman memerhatikan botol minyak itu. “Ara juga nggak tahu, Pa. Katanya bisa nyembuhin mama juga. Tadi bapak