TAO – 27

1455 Kata

Waktu berjalan begitu cepat. Terik berubah menjadi senja yang penuh dengan rintik-rintik yang tetap saja membuat basah siapa saja yang berjalan dibawahnya. Dan senja itu pun telah menghilang, kini berganti dengan malam. Aser berkunjung ke rumah Santi untuk melihat keadaan kakaknya itu. Sicilia dan Sandi juga datang berkunjung. Sementara Yeni enggan untuk menginjakkan kakinya ke rumah Santi lagi. ia sudah terlanjur sakit hati. Baru saja Sicilia dan Aser mendekati Santi, mereka bergidik melihat keadaan wanita itu saat ini. Tubuhnya tetap saja kaku dan kakinya membengkak semakin besar. Santi terus saja bergumam dan menangis tiada henti. “Kakak ... kenapa bisa seperti ini?” tanya Sicilia lembut seraya membelai kaki Santi yang membengkak. “Aaauuu ... aaiitttt ... aaaassss ....” Sicilia lan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN