Satu bulan sudah berlalu dan kondisi kesehatan Santi berangsur membaik. Setelah mendapatkan pengampunan dari Yeni, perlahan, kesehatan Santi mulai membaik walau masih belum sehat sepenuhnya. “Hai, Santi. Bagaimana keadaannya?” Misna dan Yuli—rekan sesama arisan sekaligus tetangga Santi—mengunjungi wanita itu. “Alhamdulillah ... sudah banyak angsurannya.” “Syukurlah ... Maaf lho, Santi. Kemarin ketua arisan menanyakan arisannya. Udah dua kali’kan kamu nggak bayar?” “Iya, semenjak saya sakit, papanya Ara jarang pergi kerja. Uang gajinya hanya bisa untuk makan sehari-hari saja. Itu juga kadang ngutang di warung.” Santi nyengir. “Tapi’kan bukan alasan juga dong, Santi? Maaf, bukannya kami tidak berempati. Akan tetapi sudah dua kali uang arisan kamu ditanggulangi sama ketua arisan. Beliau