TAO – 36

1650 Kata

“Ada apa, Ci?” Yeni melihat putrinya masuk ke dalam rumah dengan muka masam. “Eh, mama ... nggaka ada apa-apa, Ma.” “Lho, itu ponselnya Sandi’kan? Tinggal?” “Iya, Ma.” Sicilia berbohong. Ia tidak mau membebani ibunya dengan masalah yang baru saja menimpanya. “Tadi mama lihat kamu sedang bicara dengan Herman, apa yang dikatakan oleh Herman?” Sicilia mengangkat bahunya, “Nggak jelas, Ma.” “Cici, ada yang kamu sembunyikan dari mama?” “Mama ini bicara apa? Nggak ada yang Cici sembunyikan, Ma. Pembicaraan Cici sama bang Herman itu memang nggak penting.” “Memang apa yang ia katakan?” Sicilia duduk di salah satu sofa tamu, “Ma, Cici mulai nggak nyaman sama sikap bang Herman.” “Maksudnya?” “Maaf, tapi ... Cici benar-benar nggak nyaman. Bang Herman selalu saja menjelekkan bang Sandi.” “

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN