Nathan berpikir keras di meja kerjanya, tapi bukan soal pekerjaan. Layar laptopnya menyala, namun ia nampak tidak memperhatikannya. Ada hal lain yang sangat mengganggu Nathan. "Kenapa dia sampai semarah itu?" gumam Nathan berbicara sendiri. Tentu saja, Nathan bingung akan sikap Aya padanya tadi. Apa yang membuat Aya marah? Kenapa Aya tidak mau bilang? Nathan mulai mengingat-ungat, ia rasa terakhir kali ia bertemu Aya, hubungan mereka masih baik-baik saja. Tiba-tiba, ponsel Nathan memberikan notifikasi pesan masuk. Nathan melihat layar ponsel, yang sudah ketahuan dari siapa pesan tersebut. Dari Yulia. Nathan membaca pesan dari Yulia. Yulia mengatakan terima kasih, untuk beberapa hari yang lalu, saat di kafe waktu itu. Tadi, saat Yulia menelpon, Yulia hanya memastikan jika nomor Nath