Lama menunggu Gavin kembali mengetuk pintu. Dia tak mau bosnya kembali marah jika sarapan yang diinginkannya dingin karena terlalu lama menunggu.
"Masuk!" titah sang bos.
Ceklek.
Handle pintu di buka Gavin. Asisten Kenzo itu menunduk, dia takut matanya kembali ternoda.
"Cepat masuk, Gavin. Kenapa kau malah berdiri di sana? Saya dan istri sudah sangat lapar," suara Kenzo kembali memberi perintah.
"Baik, Tuan." Gavin perlahan mengangkat kepala, dia ingin memastikan jika sang bos sudah dalam posisi aman.
Ternyata bos dan istrinya tengah duduk di sofa dengan pakaian sudah rapi. Gavin menghela napas lega. Dia takut istri bosnya masih belum berpakaian rapi seperti sebelum dia tinggalkan. Otak dia tak ingin kembali berkelana membayangkan sesuatu yang tidak-tidak.
Gavin masuk dengan l
