Kesempatan Kedua

1161 Kata

"Hei—!" Kenzo melambai-lambaikan tangan di depan wajah Khanza. Dia terkejut mendapati sang istri yang tengah anteng dalam lamunannya. Mata Khanza mengerjap menatap kosong suaminya. "Mas, apa sebaiknya kita pisah aja, " lirihnya mirip sebuah gumaman. Duarrr. Bak tersambar petir mendengarnya. Tubuh Kenzo langsung limbung. Otaknya kosong, dunianya seakan terhenti. Matanya menatap nanar sang istri. "Apa yang kau katakan? Jangan bercanda, kau dan aku tidak akan terpisah sampai kapanpun. Walau sekalipun kau menggugat cerai aku tidak akan kabulkan. Kau milikku selamanya akan tetap jadi milikku. Ingat itu!" peringat Kenzo dengan sorot mata terluka. Bahkan pria dingin nan arogan itu telah meneteskan cairan bening. Hatinya sakit mendengar sang istri tega mengatakan kata pisah. "Dengar! M

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN