Permintaan Rahman

1516 Kata

Tatapan mata Kenzo masih melekat di manik mata coklat milik Khanza. Pria itu seakan ingin lebih lama mengamati wajah teduh yang kini tengah bermukena. Mata Khanza sekali lagi mengerjap-ngerjap, dia merasa gugup telah di tatap begitu intens. "La-lanjutkan, maksudnya apa, Tuan?" tanya gadis tersebut dengan terbata-bata dia masih bingung dengan perkataan Kenzo. "Kau tak paham dengan apa yang saya maksud?" pria itu balik bertanya sambil mengangkat sebelah alisnya. Sang gadis menggeleng dengan jantung yang berdetak kencang. "Lupakan! Saya tidak mau buang-buang energi berbicara dengan seseorang yang lemot." What! Lemot katanya. Sungguh pria yang sangat arogan sekali. Gadis itu tak terima dengan hinaan dari sang suami. Dia mendengus kesal. "Kenapa—? Kau tak terima, Kuman." "Hmm," h

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN