Istri Yang Tidak Penting

1366 Kata

“Makan dulu, Yas.” Yasmin menggeleng seraya mengusap air matanya yang kembali meleleh. Terdapat luka memar di pipi kanan wanita itu, jejak tangan dari suaminya. Selain mendapatkan tekanan batin, kini Yasmin juga harus merasakan kekerasan fisik yang dilakukan oleh suaminya. “Yas ...,” Regan berlutut di hadapan Yasmin, tangan meluncur untuk mengusap lembut wajah Yasmin yang menunduk. “Aku pengen pulang, Gan.” lirihnya dengan suara tercekat. Yasmin memilih menyerah, ia pergi ke kantor Regan setelah suaminya berani bermain tangan. Tidak ada tempat yang menjadi tujuannya selain Regan. “Iya. Aku sudah telepon Mama, nanti Pak Tirta jemput kamu ke sini. Sementara ini kamu tinggal sama orang tua aku dulu.” Yasmin sudah seperti bagian dari keluarga Oliver. Orang tua Yasmin dulu bersahabat d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN