“Besok kamu ke kampus?” Pertanyaan Regan memecahkan keheningan di antara mereka. Makan malam baru saja selesai, dan Yaya sedang membersihkan sampah sisa makanan mereka.
“Nggak. Hari ini udah bimbingan.” jawab Yaya sembari menjatuhkan bokongnya ke atas sofa. Cewek itu mengerang pelan, merenggangkan pinggangnya yang terasa pegal.
Regan mengangguk kecil, ia memutar sedikit arah tubuhnya agar terfokus pada Yaya. “Skripsi kamu sisa bab terakhir aja, 'kan? Mau saya bantu?” ujar Regan berusaha untuk menebus rasa bersalahnya. Biasanya ia tidak peduli dengan orang-orang yang ia kecewa karena ucapannya, tapi kali ini agaknya Regan sedikit bersimpatik.
Dengan cepat Yaya menoleh, kaget. “Serius, Mas?”
Anggukan di kepala Regan mengundang Yaya untuk menegakkan tubuhnya. “Yeay! Aku ambil laptopnya d
