Setelah mereka kembali ke penthouse, Chrysan dan Athena saling membantu mengeluarkan peluru perak dari punggung Ares dan kaki Dimas. Malam itu adalah malam yang paling berat yang dirasakan Ares setelah kematian Crystal. Ares duduk dengan kaki terbuka. Tubuhnya yang terbalut piama hitam condong ke depan mengimbangi kedua sikunya yang ia letakkan di atas paha. Pandangannya menatap lurus ke depan. “Kupikir yang selama ini mengincarku adalah Ferdinan, ternyata Seamus,” ujar Ares. “Siapakah dia?” sambar Dimas yang duduk berselonjor di sofabed di seberang sofa sudut yang diduduki Ares, Chrysant, dan Athena. “Dia pemimpin pack Blake, Seamus yang lebih dikenal dengan Lord of Blake,” jelas Athena. Dimas terpinga-pinga. Ia tidak menduga jika ia baru saja ditembak oleh pemimpin pack lycan terting