Manaka menghela napas lega, bersyukur dia terbangun dalam keadaan normal. Mengingat tiap kali terbangun habis dipukul Aaron, ia selalu dalam kondisi c***l. Si domba jahat tetap ada di depannya sih, duduk di berhadapannya dengan tatapan menjengkelkan. “Sudah sadar?” Aaron masih saja terlihat kalem, membaca buku kutukan yang selalu membuat Manaka merinding ngeri. “Kenapa kau selalu saja begini? Senang mengangkutku seperti barang?” Sedangkan Manaka sudah emosi jiwa. Baru bangun saja langsung marah-marah. Ia bahkan sudah berdiri, mendekat dengan cepat dan mencengkeram kerah baju Aaron. Aaron membalas dengan mencengkeram pergelangan tangan Manaka, menariknya dengan keras, lalu membanting Manaka hingga terlentang di atas sofa. Setelah itu dia menarik kedua tangan Manaka, berpindah ke atasnya
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari