Kursi Panas

2131 Kata

Malam itu kedua orang tua Nayla kembali ke kampung halaman, Nayla mengantar sampai di bandara. Bagas dan Ningsih bergantian memeluknya, perasaan tak rela berpisah segera memenuhi hati mereka bertiga. Rasanya ingin terus bersama, jangan berpisah lagi, tapi Nayla akan tetap bertahan di kota itu dengan alasan yang tidak akan bisa ditolak kedua orang tuanya. “Ummi dan Abi berangkat dulu, ya, Nay. Ingat selalu, kamu harus jaga diri baik-baik, jaga kesehatan, belajar nggak usah memforsir segalanya. Dan jangan pernah tinggalkan shalat lima waktu, hafalan Al-Qur’an-mu tetap perhatikan,” pesan Ningsih sembari menangkup kedua pipi Nayla dan menatapnya serius, ingin menekankan pada putrinya bahwa ia dan Bagas sangat khawatir dari tempat yang jauh. Nayla tersenyum simpul, mengerti kekhawatiran orang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN