Ruangan itu kembali menjadi hening. Setelah apa yang dikatakan oleh Mikhaela, tak ada satu manusia dalam ruangan itu yang berniat untuk memberikan pendapat, sebab mereka semua tahu bahwa apa yang akan mereka hadapi tak akan semudah membalikkan telapak tangan. “So ... do we already have plan?” Pertanyaan dari Mikhaela lantas memecah kesunyian dalam ruangan tersebut. Semua orang yang tertegun dengan kedua sisi alis yang melengkung ke tengah dan dahi terlipat itu kini mulai mendongak. Satu per satu mengarahkan pandangan mereka kepada wanita yang tak lain adalah mantan anggota Yakuza tersebut. Hanya Mikhaela dan Jonathan, yang tampak begitu santai dengan situasi ini. Membiarkan keluarga Van Der Lyn dan para pengikutnya sibuk berperang dengan pemikirannya sendiri. “Well, aku sempat yakin ka