Aku tidak pernah menyangka, skenario apa lagi yang telah Tuhan tuliskan untukku, sebagai manusia aku hanya harus menjalaninya dengan baik.
Bukan mengeluh, tetapi hanya saja ini terlalu mengejutkan bagiku. Sejak dahulu yang aku inginkan hanyalah bisa hidup damai dan bahagia dengan orang-orang yang aku sayangi. Impian yang begitu sederhana, bukan?
Di kala banyak orang di luaran sana memimpikan hidup mewah bergelimang harta, impianku cukup sederhana, bisa hidup dengan lelaki yang begitu aku cintai dan putra yang begitu aku sayangi. Aku pernah melakukan sebuah kesalahan lalu dengan kerendahan hati aku menebusnya dengan segala derita, kini aku sudah mulai bisa merasakan kebahagiaan impianku untuk bahagia sudah mulai terwujud, tetapi ternyata sepertinya Tuhan memiliki sebuah rencana.
Aku hanya bisa menjalaninya berharap itu adalah sesuatu yang terbaik meski jalannya tidak akan mulus, aku tahu betul seterjal apa jalan yang ada di hadapan, aku hanya bisa berdoa semoga di ujung jalan sama tetap ada sebuah kebahagiaan.
Suamiku, anakku adalah seseorang yang harus aku perjuangkan, jika memang Tuhan berkehendak memberi sebuah ujian dalam hidupku ini.
Aku tahu tidak akan ada yang sia-sia, tidak ada sesuatu yang akan berlalu begitu saja, tidak ada kesalahan tanpa hukuman. Maka jika kehadirannya adalah sebuah hukuman yang telah Tuhan persiapkan atas kesalahan yang pernah aku lakukan, maka aku siap menghadapinya.