Ajakan makan malam tidak ditolak Ririn. Sudah lama juga mereka tidak sama - sama seperti ini, apalagi Ririn sudah seminggu ini selalu sendiri, jadi kalau ada tawaran seperti ini datang dari seorang teman lama yang dalam beberapa jam ini sudah membuatnya merasa nyaman, tentu saja tidak akan ditolaknya. Bagaimanapun Ririn tetap berhati - hati, dia tetap memilih teman yang dekat dengan dia sekarang, kejadian yang baru dilewatinya cukup berat, dia masih belum bisa percaya orang lain. Malam itu masih dua jam lagi, tidak mungkin mereka jalan sekarang. Iksan juga kelihatan agak mengantuk, terlihat di mata Ririn dia beberapa kali menguap. "Ngantuk ya mas? Tidur aja dulu di kamar sebelah, kurang ya tidurnya tadi pagi?" tanya Ririn. "Iya, pesawatku delay semalam, jadi landing disini hampir jam