Ruangan apartemen di lantai dua puluh ini memang tidak terlalu besar, tapi apik. Sofa, meja makan, dapur kecil dan dua kamar tidur yang pintunya sedang terbuka semua terlihat modern, Iksan belum pernah masuk ke dalam apartemen yang ketika baru melewati pintu utama, tepatnya ketika dia melepas sepatu, sudah ada dua sandal empuk yang lumayan besar sebagai pengganti alas kaki, sangking besarnya, kaki Ririn terlihat seperti tenggelam didalamnya. Buat Iksan yang biasa memakai sepatu ukuran empat lima seperti tahun kemerdekaan itu saja terasa pas. "Harus banget pake sandal ini?" tanya Iksan yang merasa lucu memakai sendal bulu - bulu begini, berasa imut - imut. "Iya, lucu kan? kayak Drakor itu lho mas." "Drakor? Kamu terinspirasi dari Drakor?" "Iya," jawab Ririn sambil terkekeh. Iksan tida