45. Degub Jantung

1738 Kata

"Pagi, sweety!" Alvian menyapa Alena dengan muka baru bangun tidur. Dia ke dapur dan meraih pisau untuk memotong beberapa buah-buahan yang sudah dicuci bersih oleh Alena. Menatanya di piring hingga rapi. "Makasih, Kak," ucap Alena. Alvean tersenyum dan menepuk puncak kepala Alena. "Hmmm, baunya enak!" Entah sejak kapan tapi Aldi sudah berdiri di belakang Alena. Berbeda dengan Alvian yang masih memakai kaus tidur semalam, Aldi sudah rapi dengan seragam putih abu-abunya. Rambutnya sudah tersisir rapi lengkap dengan dasi. Alena menoleh dan tersenyum. "Hai, Kak!" sapanya. "Mau dibantu?" tanya Aldi kemudian. Dia mengambil sebuah piring besar dan menata bakwan jagung yang sudah matang di sana. Lalu sebuah mangkuk besar tepat saat Alena mematikan kompor karena baru saja selesai menyelesaikan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN