46. Menyatakan Perasaan

1644 Kata

Alena berjalan menuju kelas dengan pikiran tidak fokus. Sesekali dia menghela napas panjang sembari menyusuri lorong dan menaiki tangga. Sapaan dari orang-orang yang melihatnya sebagai adik dari Aldi dia abaikan begitu saja. Sebenarnya apa yang aku lakuin sih? batin Alena kesal sendiri mengingat kejadian sebelumnya di mana dia ambruk di atas tubuh Devan. Tangan Alena bergerak menuju dadanya lalu mendelik. Kenapa jantungku jadi cepat banget berdetaknya. Arrgh, ini pasti efek sudah lama nggak olah raga!  Sementara tak jauh di belakang Alena, Glenn baru saja datang dan dengan senyum ceria menyambut pagi serta rasa tidak sabar untuk menunggu Alena datang. Melihat punggung seorang cewek yang dia taksir, senyum ceria itu semakin mengembang lebar. Cepat-cepat Glenn menyusulnya. "Alena!" tepuk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN