19.Raihan

653 Kata
*Apa? Mami Hamil Lagi?* "Asalamualaikum." Pintu terbuka. Aku menoleh keambang pintu dan mendapati Yang Mulia Ratu Mami masuk sambil membawa beberapa kantong plastik. Ntah apa isinya. "Bagaimana kondisimu nak?" "Baik." "Ada sakit?" "Tidak." Mami hanya mengangguk. Lalu memilih diam dan mengeluarkan satu buah apel kemudian mengupas kulitnya. Saat ini aku berada dirumah sakit. Sebelumnya aku memang rawat jalan. Tapi sepertinya demamku begitu tinggi bahkan aku sempat mengalami kejang-kejang sehingga pada akhirnya Mami menangis dan membawaku kerumah sakit. Dengan penuh perhatian Mami menyupakan potongan Apel manis itu kedalam mulutku. Pintu kembali terbuka. Masuklah Paduka Papi Raja dengan terburu-buru. "Raihan!" "Aiza!" "Kalian-" "Mas. Astagfirullah. Tenang mas tenang."  "K-kamu, kalian baik-baik aja kan? Devian-" "Mas duduk dulu." Papi terlihat khawatir. Panik dan syok. Jangankan hal itu, kepulangan Papi dari rumah nenek di Amerika saja masih mengenakan kemeja putih dan jas formalnya begitu mendarat di bandara satu jam yang lalu. Aku melihat mami dengan penuh perhatian membawa Papi duduk di sofa. "Devian memberi kabar bahwa Raihan di opname. Dia kejang-kejang dan demam tinggi. Bagaimana keadaannya?" ucap Papi. Baru saja Papi duduk. Namun Papi kembali berdiri dan mendatangiku. "Kamu kenapa Rai? Kenapa bisa demam? Apakah kamu jajan dan minum es di kantin sembarang?" "Bukan." Aku merasa pertanyaan Papi saat ini seperti seorang ayah yang mengintrogasi anak TK. Aku menghela napas. "Aku menerobos hujan dimalam hari dan berakhir dengan demam." "Kamu gak minta jemput Raisya?" "Dia tidak mau. Katanya capek." "Kenapa gak hubungin layanan jasa antar jemput online sih?" "Kupikir dekat sama rumah. Untuk apa?" Papi mendengus kesal. Ia mengulurkan tangannya hanya untuk mengecek dahiku. "Tubuhmu masih panas. Papi minta tolong sama kamu. Kalau Raisya tidak bisa menolongmu, setidaknya hubungin layanan jasa antar jemput online. Jangan lelah Rai.. kamu mudah sakit sejak kecil dan Mami kamu saat ini sedang hamil." "Apa?!" Aku terkejut. Apa aku salah dengar? Ya Allah. Mami.. ini serius???? "A-aku punya calon adik?" "Em nak." Mami mendekatiku. Lalu duduk di pinggiran tempat tidur pasien. Dengan lembut mami menggenggam punggung tanganku yang tidak terpasang jarum infus. "Maaf sebelumnya Mami sama Papi tidak memberitahmu. Dua hari yang lalu Mami baru memeriksakannya. Hasilnya positif. Ini rezeki Allah yang tidak boleh di tolak. Allah kembali mempercayakan kami dengan sebuah amanah keturunan. Begitupun denganmu sebagai calon kakak." "Tapi.. Mami.." Hatiku bergerumul sesak. Bukannya aku tidak suka. Tapi.. bukankah Mami sudah tidak muda lagi? Usia Mami.. Ya Allah. "Mami tahu kekhawatiranmu. Mami sudah memeriksanya. Ini semua karena mami em.. mami lupa sama jadwal suntik kontrasepsi bulanannya. Kehamilan mami memang rentan apalagi usia mami sudah 40 tahun. Dan.. makanya mami minta tolong ya nak. Sesuai saran papi-" "Iya Mi. Rai mengerti." potongku cepat yang gak tahan sama kesedihan mami. Dengan perlahan aku memeluk seorang ibu kandung yang aku cintai. Sekarang aku paham maksud Papi apa. Bahwa aku tidak boleh membuat Mami dan Papi cemas. Itu saja. Usia kehamilan mami memang rentan. Ah, Mami.. mami.. kalian tentu saja tahu sejak awal kalau Mami itu pelupa sehingga tidak meminum Pil Kontrasepsi nya. "Mami istirahat. Rai tidak apa-apa." Kami saling melepaskan pelukan. Lagi-lagi Papi merengkuh pundak mami lalu duduk di sofa kemudian memeluknya dengan erat. Mami mulai memejamkan kedua matanya. Papi terlihat mengelus pipi Mami dan sesekali menciumnya. Mungkin saat ini Mami sedang kelelahan karena mengurusku dirumah sakit selagi menunggu kedatangan Papi. Dan ya, sebagai calon kakak mungkin mulai sekarang aku berusaha untuk tidak merepotkan semuanya terutama untuk mami. Aku cuma bisa berharap jika calon adikku laki-laki. Semoga dia terlahir sehat, selamat dan lengkap. Dan jika itu perempuan, semoga saja tidak seperti Raisya Wah wah. Mencintaimu Dalam Diam Tamat ya. Tapi gak nyangka kan di sequelnya kali ini Aiza hamil? Wkwkw sudah rezeki dia mah kalau Raihan jadi calon kakak. Semoga Aiza sehat selalu. Dan buat kita semua. Semoga selalu di beri kesehatan Allah SWT. Aamiin. Alhamdulillah bulan Ramadhan terakhir hari ini. Bulan suci penuh berkah dan penuh ampunan dengan kabar Aiza yang hamil lagi. Makasih untuk kalian yg sudah baca With Love LiaRezaVahlefi Instagram lia_rezaa_vahlefii
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN