15. Raihan

1008 Kata
*Hasil Foto Yang Tidak Sesuai Harapan* "Raihan.." "Hm." "Boleh nanya sesuatu gak?" "Tidak." "Yaudah. Em.. kamu suka Raisya?" Prank!! Pertanyaan macam apa itu? Dengan kesal aku meletakkan sendok dan garpu di piring hingga suara dentingan nyaring pun terdengar. Suasana yang tadinya ramai dengan obrolan pada saat jam istirahat makan siang di kantin pun hilang begitu saja. Kini aku merasa jadi bahan sorotan siswa-siswi di sekolah. Mood ku hancur seketika. Aku memilih beranjak dari duduk setelah salah satu cewek bertanya hal-hal yang tidak penting denganku. Dengan kesal aku meletakan beberapa lembar uang disamping piring sisa makanananku lalu beranjak begitu saja. "Rai, anu kamu mau kemana? Katanya mau traktiran nih?" tegur Anu tidak terima. "Iya nih! Huh dasar Php!" kesal Nua. Aku mengabaikan mereka bahkan sudah tidak peduli lagi. "Eh eh Raihan! Rai! Kok pergi? Kan aku cuma tanya kamu suka Raisya atau gak? Jangan gitu dong!" Kalian tahu siapa yang membuat mood ku hancur? Tentu saja si Lala! si cewek yang hanya sebelas dua belas dengan si Raisya. Ck, rupanya memang cocok mereka itu menjadi sahabat sejak dulu. Aku mengabaikan Lala dan memilih pergi dari kantin. "Raihan! Ya elah jutek banget sih jadi cowok!" Tanpa diduga Lala menghadang jalanku. Aku paling malas berdebat dengan cewek seperti dia. Aku memilih mengambil langkah ke kanan, dia juga ke kanan. Aku kekiri dia juga ke kiri. "Mau kamu apa sih?!" "Aku kan cuma nanya. Masa ga boleh?" "Gak." "Raihan!" Aku menatap tajam Lala ketika dia kembali menghadang jalanku. Bukannya takut dia malah tertawa. "Aku loh cuma nanya, kamu suka Raisya atau gak?" "Gak." "Kalau gitu mulai hari ini aku suka sama kamu tidak apa-apa dong ya?" Aku menatap Lala dengan curiga. Apakah dia gila? Atau bercanda? Tapi jika di lihat, Lala terlihat santai. "Aku tau, kamu tipe cowok yang gak suka cewek berisik, merepotkan dan cerewet. Kalau gitu fix mulai hari ini aku akan seperti yang kamu inginkan. Aku pergi dulu byee Raihan." Dan Lala mengedipkan salah satu matanya padaku. Aku bergidik ngeri. Mungkin salah satu pasien rumah sakit jiwa tidak menyadari bahwa ada pasiennya nyasar di madrasah sini. ❣️❣️❣️❣️ " Fotografi adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang mengajarkan kalian untuk yang berminat dalam menggunakan kamera SLR dan DSLR. Ada yang tau singkatan SLR dan DSLR?" "Single Lense Refleks dan Digital Single Lense Refleks." Aku menatap salah satu anak dari kelas 10 B yang baru saja mengacungkan salah satu tangannya untuk menjawab pertanyaan seorang pria muda yang akan menjadi kakak pembina untuk mengajarkan kami dalam kegiatan ekstrakurikuler fotografi. Namanya Kak Azhar. Ini kedua kalinya aku mengikuti ekskul fotografi setelah jam pulang sekolah yang hanya di ikuti oleh 10 orang. Sebenarnya aku tidak terlalu excited ikut ekskul seperti ini, tapi daripada aku di anggap siswa yang tidak suka berbaur tidak ada salahnya aku ikut kan? Makanya aku pilih fotografi karena bagiku tidak ribet dan simpel. "Ya benar. Siapa nama kamu?" "Nama saya Muhammad Lukman Kak." Kak Azhar terlihat manggut-manggut. Lalu kembali menjelaskan pada kami semua. "Baiklah, pertama-tama pelajaran kita hari ini adalah perkenalan tentang bagian-bagian kamera, cara menggunakannya serta memegang kamera dengan baik dan benar. Tidak hanya itu saja ya. Nanti kita juga akan belajar cara teknik-teknik seperti memfoto siluet, benda bergerak, the rule of third dan lainnya dilanjutkan dengan mengenali berbagai macam jenis lensa dan fungsinya. Baiklah sampai disini apakah ada pertanyaan?" Salah satu cewek kembali mengacungkan tangannya. Dia adalah, what? Lala? Astaga. Rupanya dia ikut dalam ekstrakurikuler ini. "Apakah boleh semisal kita memakai kamera pocket?" "Tentu saja boleh. Tapi alangkah baiknya mengikuti ekstrakurikuler ini setiap siswa menggunakan kamera DSLR ya." Aku tidak sudi memperhatikan Lala saat ini sampai akhirnya dia kembali mengedipkan salah satu matanya kepadaku. Astaga.. dari cewek gila! "Oke kalau gitu, pelajaran kita kali ini adalah kalian diperbolehkan hunting foto untuk disekitar sekolah ini. Setelah itu kalian bisa memperlihatkan hasilnya pada saya. Kalian mengerti?" "Mengerti kak!" ucap semua teman-temanku dengan antusias. Tapi tidak denganku yang badmood hanya karena Lala. Aku memilih fokus mengerjakan apa yang di perintah Kak Azhar lalu segera mencari sebuah foto yang bagus. Pertama-tama aku memfoto beberapa tanaman di halaman sekolah. Lalu beberapa burung yang sedang memakan sesuatu di tanah samping pohon sekolah. Lalu- "RAIHAN!!!!!!!!!!" Aku meringis ketika kedua telingaku begitu sakit karena mendengar suara yang begitu nyaring memekikkan telinga dan itu semua berasal dari si cewek gila kembaran Raisya.  "Raihan Raihan Raihan!!!!!!!!!" "Apa?!" "Fotoin aku dong. Kok perasaan aku gendutan gini ya? Eh beneran gak sih? Kata Raisya aku gendut. Kan gak oke." Lala menatapku dengan sok dramatisnya bahkan tanpa diduga dengan kasar dia merampas kameraku lalu memotret wajahnya sendiri. "Cheerssssssss." cekrek! "Nih! Sudah." Lala menyerahkan kameranya padaku. Aku mendengus kesal. "Pipi aku betembem. Aku harus gimana dong Raihan? Apakah aku harus diet supaya tetap cantik didepan matamu?" Aku mengabaikannya dan meninggalkannya begitu saja. Lebih baik aku menghindarinya. Dia ingin mengeharku lagi tapi salah satu anggota ekskul memanggilnya dan aku bernapas lega. Aku kembali mencari objek foto yang menarik lagi sampai akhirnya dari kejauhan aku melihat Raisya yang sedang memberengut kesal duduk disebuah taman. Si supir gratisan itu tentu saja bersikap begitu karena tanpa di tanya pun dia pasti kesal karena harus menungguku sampai kegiatan ekskul ini berakhir. Ck, objek yang bagus buat di foto. Sebuah foto manusia yang sedang mengalami kesialan. Anggap saja sebuah seni ya kan? Akupun mulai mengarahkan kameraku padanya. Lalu mengatur titik fokus ke wajahnya. Cekrek. Cekrek. Cekrek. Yes! Berhasil. Aku terkekeh sinis atau bisa dibilang ketawa jahat. Mari kita lihat hasilnya. Aku mengerutkan dahi begitu memperhatikan foto wajah Raisya secara seksama. Kenapa bukan ekspresi wajah yang sedang mengalami apes atau bermuram durja? Bahkan kebih tepatnya saat ini wajah Raisya terlihat imut dan menggemaskan.. astaga! Sial.. ❣️❣️❣️❣️ Nah loh, Raihan nih. Hati-hati loh ya, hati-hati. Ntar kamu bucin lagi. Hahaha Ntahlah. Kalau di lihat tipikal macam Raihan nih orang nya paling kesel sama cewek yang suka berisik apalagi dengan santainya tiba-tiba Lala suka sama dia Makasih ya sudah baca part ini. Selamat bersiap-siap menunggu waktu berbuka puasa. Sehat terus buat kalian. With Love LiaRezaVahlefi Instagram : lia_rezaa_vahlefii
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN