“Cherry menunggumu sejak tadi karena dia bilang ada sesuatu yang ingin diberikan padamu.” Eris yang sejak tadi mematut dirinya di depan cermin menolehkan kepalanya ketika mendengar suara Bibi Lily. Wanita paruh baya itu masuk ke dalam kamarnya dengan membawa tumpukan pakaiannya yang telah disetrika dan Eris hanya menjawabnya dengan gumaman sebelum kembali memandangi pantulan dirinya di cermin. Menatap tajam tato di bagian d**a kirinya seolah sesuatu akan berubah jika ia terus menatapnya seperti ini. “Aku akan menghapus tato ini,” kata Eris yang membuat Bibi Lily menghentikan sejenak kegiatannya menatap pakaian di dalam lemari untuk menoleh pada pria itu. “Menghapusnya itu juga sama sakitnya dengan saat membuatnya. Kau tidak ingat bagaimana dulu menangis keras sekali saat ditato? Kenapa