“Kau tidak ingin melakukan penghormatan padanya?” “Untuk apa? Dia kan papamu. Kau saja yang lakukan!” Rion mendengus kesal, tidak habis pikir dengan Eris yang sok penting mengajaknya ke makam papanya namun kemudian sama sekali tidak melakukan penghormatan apapun dan hanya duduk-duduk menikmati hembusan angin sambil merokok. “Lalu kenapa kau mengajakku ke sini jika tidak melakukan penghormatan untuk Papa?” tanya Rion masih dengan ekspresi kesal di wajahnya. Tentu saja ia kesal! Memangnya siapa yang ingin mengunjungi makam papanya di saat seperti ini? Saat Rion sedang benci-bencinya pada mendiang papanya yang sudah menempatkannya dalam situasi serumit sekarang. “Aku ingin merokok tapi karena ada Cherry di rumah jadi aku pergi ke sana,” kata Eris yang membuat Rion membuka mulut tak perc