“Oi! Oi!” Andrew yang baru menurunkan celananya dibuat tersentak kaget saat pintu kamarnya tiba-tiba terbuka dan Eris menerobos masuk. Membuatnya buru-buru kembali menaikkan celananya, “Tok tok tok!” Andrew berkata kesal sambil menunjuk wajah Eris. “Masuk kamar orang itu harusnya bunyinya tok tok tok, bukan berteriak oi oi oi begitu, sialan!” “Itu tidak penting!” Eris menepis tangan Andrew dan melihat penampilan pria itu. Yang sudah mengganti kemejanya dengan atasan piyama sementara bawahannya masih mengenakan celana kain hitam. “Kenapa sudah ganti piyama?” “Tentu saja karena ini sudah waktunya aku tidur!” “Masih jam 8, lho.” “Kenapa? Mau mentraktir ‘makan’ di luar lagi?” tanya Andrew yang membuat Eris memicingkan sebelah matanya. “Bosmu itu pergi makan di luar lho. Kenapa kau tid