S1 - BAB 36

1008 Kata

Aku dan Dane mengajak Lolita ke restoran, aku yang memintanya. Dane ini manusia krisis simpati dan empati, jika tidak dipaksa dia tidak akan mau melakukannya. Saat Dane menghampiri tempat pemesanan, aku memanggil Lolita, dia langsung mendongak dengan wajah sayu. Pandangan trauma, kesepian, dan emosi yang tak dapat disalurkan terlihat jelas di matanya. "Terima kasih, Ra," ucap Lolita tiba-tiba, hal itu berhasil membuatku terdiam. Lolita meraih handphone dari tasnya. Lalu memberikan handphone itu kepadaku. "Gue, emm ... Dane larang buat kasar sama lo, eh, kamu. Aku minta nomor kamu, boleh?" Aku tersenyum kecil mendengar gaya bicara Lolita yang kaku ini. Aku sama sekali tidak mempermasalahkan apa pun sebutannya, lagi pula kasar itu tidak selalu buruk, ada orang yang perkataannya kasar ta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN