Tiada yang bisa menyalahkan takdir, Allah pasti menyimpan banyak hikmah dari setiap luka dan bahagia. --- Sejak pagi tadi Dane dan Lolita tidak pulang dari rumahku, tepatnya rumah peninggalan nenekku. Dane bilang akan menemani sampai rumah sepi, dan Lolita bilang akan menginap malam ini, mungkin untuk malam-malam selanjutnya juga dia akan menginap. Aku berharap seperti itu. "Kamu Noura?" tanya seorang laki-laki yang sepertinya lebih tua dariku. Aku mengangguk, Dane dan Lolita langsung menatap laki-laki itu dengan tatapan ingin tahu tapi bingung ingin bertanya dengan siapa. Laki-laki itu menangkupkan tangannya. "Aku Ikhwan, anak dari Bunda Yulia, sepupu kamu lah hitungannya." Aku mengangguk lagi sambil tersenyum lalu mengikutinya—menangkupkan tangan di d**a. "Aku belum pernah ketemu