Pria di sebelahku ini tampak puas sekali karena berhasil membawaku pergi dari rumah Mama. Jika karena tidak ingin terjadi keributan lagi, mungkin aku akan tetap kekeuh tak mau ikut dengannya dan memilih tinggal di rumah Mama saja. Namun, karena Mas Roy memaksa dan tak mau mengalah juga tak mau aku minta pulang, alhasil aku memilih mengalah. Mengikutinya pulang ke rumah mertua. Kulirik melalui ekor mata luka di sudut bibirnya yang mulai membiru. Tak habis pikir dengan sikap dan tingkah laku mereka. Padahal Kak Bie dan Mas Roy sudah sama-sama dewasa jika hanya untuk sekedar menahan emosi dan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Keheningan diantara aku dan Mas Roy masih bertahan. Sepertinya dia sengaja tak banyak mengajakku bicara agar tak merusak suasana hatiku yang sedang kacau ini
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari