"Sabrina___" Mas Roy menjeda ucapannya. Aku tunggu akan tetapi tak lagi ada kata yang bisa aku dengar dari mulutnya. Diamnya Mas Roy membuatku mendongak. Menatap wajahnya yang sedang berpikir. Mengurai pelukan darinya, kuubah posisi dudukku mejadi bersila menghadapnya. Aku curiga padanya. "Kenapa Sabrina?" Aku bertanya karena jujur aku sendiri penasaran akan hubungan pernikahan Mas Roy dengan istri pertamanya itu. Mas Roy mengulas senyum tipis. Di balik senyum itu aku yakin sekali ada hal tersembunyi yang tidak kupahami. "Apakah ada hal lain yang telah kamu sembunyikan dariku, Mas?" tanyaku penuh selidik. Menatapnya tajam seolah aku ingin mengulitinya detik ini juga. Pada akhirnya dia pun mengangguk. Lalu kepalanya menoleh ke arah nakas dan berganti pada arah sofa. Tiba-tiba dia turu