Berjalan dengan tidak bersemangat memasuki kantor langsung menuju ruang kerjaku berada. Tak peduli jika pagi ini aku telat lima belas menit datang ke kantor. Biasanya aku sudah panik sendiri karena peraturan di perusahaan tempatku bekerja ini sangat ketat. Tak membiarkan karyawan datang terlambat dengan berbagai macam alasan. Mendapat surat peringatan yang artinya harus siap menjadi karyawan kontrak selama bekerja. Netra ini melirik begitu saja ruangan Mas Roy yang tampak kosong. Menghela napas panjang. Mengingat di mana Mas Roy berada saat ini, tiba-tiba saja membuat dadaa ini berasa sesak. Cemburukah aku? Benarkah Mas Roy berada di rumah sakit sedang menunggu istri pertamanya yang telah sadar dari koma? Sempat merasa menang kala mendengar penuturan Mas Roy jika akulah yang dia cintai,