Bab 13: Memutus Takdir Buruk 1

1934 Kata

# Laras menarik napas lega saat memasuki mobilnya. Tidak disangka semua urusannya berjalan dengan baik dan dia merasa kalau pertemuan berikutnya berjalan sebaik ini maka dirinya akan bisa segera kembali ke Jakarta. Bik Darmi yang melihat suasana hati Laras terlihat baik, menyodorkan sebotol air mineral kepada Laras. “Nona terlihat senang,” ucap Bik Darmi. Laras mengangguk. “Tentu saja. Membuat kesepakatan bisnis terkadang jauh lebih mudah dengan orang asing, setidaknya mereka melihat kompetensi dan tidak menilai seseorang dari usia maupun latar belakang,” ucap Laras. Laras bergabung di dalam perusahaan Kakeknya dengan memulai semuanya dari bawah. Dia belajar dengan terlibat langsung pada divisi manajemen, keuangan, pemasaran, bahkan hingga mengambil bagian dalam tim operasional di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN