Sambil menyeka peluh keringat yang membasahi keningnya, Ana menjawab, “Bukankah kau masih memiliki istri? Dan dia yang berkuasa atas semua hartamu? Bagaimana aku bisa mendapatkan segalanya jika dia yang masih memegang kendali?” Sambil berusaha mencapai titik puncak kenikmatan sebuah persetubuhan, pria itu menatap lekat ke wajah lelah gadis di hadapannya sambil melenguh, dia pun berkata, “Serahkan masalah ini padaku. Ikutlah denganku jika semua sudah siap. Kau mau?” “Ahh ... ya. Berjanjilah padaku, kau akan segera membawaku keluar dari sini dan memberikan semua yang kumau? Maka aku pun rela untuk melakukan apapun untukmu.” “Aku berjanji, Sayangku. Sekarang berbaliklah dan tunjukkan padaku keindahan milikmu yang berharga itu. Cepatlah, Sayang,” pinta pria paruh baya itu dengan tatapan