CH 18 : Cinta Tak Berbalas

1103 Kata

Pagi datang dan matahari perlahan naik ke atas langit menyinari bumi yang masih diselimuti kabut tipis dan dikuasai udara dingin. Meski terangnya cahaya matahari masih belum terlalu bercahaya, namun cukup untuk menerangi sebagian permukaan bumi. Pagi itu, seberkas cahaya matahari menyusup masuk ke dalam kama tidur kakak beradik itu dan cahayanya mengenai kaca meja rias, hingga memantul mengenai mata Cindy yang masih terpejam. Silaunya cahaya itu membuat Cindy terbangun. Perlahan ia membuka mata dan berusaha menyesuaikan pemglihatannya dengan keadaan di dalam kamar yang masih gelap. Ia pun merenggangkan otot-otot tubuhnya sebelum benar-benar turun dari tempat tidur. Kemudian, dia meraih jam kecil yang terletak di nakas di samping tempat tidurnya dan memicingkan mata berusaha melihat puk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN