Kepala Karina ditutupi oleh kain berwarna hitam yang membuatnya tidak bisa melihat siapa yang menculiknya dan dibawa ke mana ia saat ini. Kedua tangan Karina juga dipegang dengan kuat oleh dua orang yang berdiri di sisi kiri dan kanannya, membuatnya tidak bisa memberikan perlawanan.
Terlibat dalam bisnis ilegal dan masuk ke dalam dunia mafia tentu membuat Karina mempunyai beberapa musuh. Namun, Karina tidak mengerti orang bodoh mana yang berani melakukan ini padanya?
"Kalian pikir, bisa melakukan hal buruk padaku? Seseorang akan segera menemukanku. Dasar bodoh!" Karina memberikan makiannya.
"Kami tidak akan melakukan hal buruk, Nona. Tapi maukah Anda tenang dan bicara baik-baik?" suara seorang laki-laki terdengar.
"Nona? Kenapa kau begitu sopan padaku?" Karina tahu musuhnya tidak akan sopan seperti ini. Lalu, siapa ini?
"Bisakah Anda berjanji untuk tenang? Saya tidak akan melakukan hal buruk."
"Ya, aku akan tenang." Karina mulai bersikap kooperatif, karena itulah kedua tangannya di lepaskan, begitu juga penutup kepalanya.
Karina kini melihat seorang pria berkaca mata duduk di sebelah kirinya dan ada satu lagi pria berwajah dingin di sebelah kirinya, juga satu lagi pria yang merupakan supir. Karina tidak mengenali mereka semua, tapi mereka memang tidak terlihat seperti ingin melakukan hal buruk padanya.
"Jadi, siapa kalian?" Karina kembali bertanya.
"Kami dari pihak yang ingin membalas kematian Tuan Jay dan Nona Rose," jawab pria berkata mata itu.
Sementara itu, Bryan yang sejak tadi mengikuti pergerakan Karina dari alat pelacak yang tertanam di gelangnya, kini telah sampai pada tempat di mana alat pelacak itu berhenti. Namun, Bryan dan anak buahnya tidak menemukan siapa-siapa di tempat itu. Gelang yang sebelumnya Karina pakai, kini tergeletak di sebuah tepian jalan dan tidak ada jejak apapun lagi yang terlihat. Bryan ingin melacak lewat ponsel Karina, tapi itu juga tidak berhasil.
"Sial!" Bryan berteriak kesal sembari memegang erat gelang milik Karina.
"Tuan Bryan." Dion mendekati Bryan dan menunjukkan sebuah rekaman CCTV padanya. Itu adalah rekaman posisi terkini dari mobil yang membawa Karina dan hanya itu informasi terakhir yang didapatkan.
"Tambah anggota untuk melakukan pencarian," ucap Bryan.
"Ya, saya mengerti." Dion pun langsung pergi untuk melaksanakan tugas dari Bryan.
Kembali pada Karina. Saat ini, Karina berada di suatu tempat yang terlihat seperti bangunan bersama pria berkaca mata yang memperkenalkan dirinya sebagai Yun, sedangkan kedua pria lainnya adalah Jimmy dan Kim. Semua nama itu sangat asing di telinga Karina.
Karina rasa, Yun adalah yang tertua dan yang memegang kendali dalam kelompok, jadi dia adalah orang yang bertugas melakukan pembicaraan penting dengannya, sedangkan dua pria lainnya sibuk dengan urusan masing-masing.
Tentang gelang itu, Karina sendiri lah yang melepasaknnya karena ia ingin bicara panjang dengan Yun setelah pria itu menyebut nama Rose. Ada banyak hal yang ingin Karina dengarkan dan Bryan tidak boleh cepat menemukannya. Jangan tanya kenapa Karina bisa melakukannya, sejak awal, Karina sebenarnya bisa melepaskan gelang itu dengan caranya sendiri, tapi semua itu harus ditahan dan ia menjadi pura-pura bodoh di depan Bryan.
"Bagaimana bisa kau berani melakukan semua ini? Kau bahkan tidak mengenalku," ucap Karina.
"Bukankah Anda suadara kembar Nona Rose? Kami sudah lama mencari keberadaan Anda. Dulu, Tuan Jay sempat ingin mencari keberadaan Anda setelah menyelidiki masa lalu Nona Rose, karena Nona Rose ingin tahu siapa keluarganya setelah mengetahui kalau Tuan Jay bukanlah ayah kandungnya. Namun, hal buruk lebih dulu terjadi padanya, lalu terjadi juga pada Nona Rose."
Karina tidak menduga kalau Rose juga mencari dirinya. Ia dan Rose saling mencari satu sama lain, tapi takdir bahkan tidak mau mempertemukannya dengan Rose. Namun, apakah ucapan Yun bisa sepenuhnya dipercaya?
"Hal buruk apa yang sebenarnya terjadi pada mereka?"
"Aku yakin Tuan Jay dibunuh oleh Jake, ayah Bryan, karena pernah terlibat perselingkuhan dengan Emma. Lalu, Nona Rose, saya yakin Anda sudah mendengar kalau Nona Rose meninggal karena dibunuh oleh Bryan karena telah menjalin hubungan dengan pengawal pribadinya. Tidak cukup sampai disitu, Jake juga mengambil alih semua bisnis Tuan Jay dengan alasan untuk membuat keadaan tetap stabil karena Nona Rose masih terlalu muda untuk memimpin bisnis sebesar ini. Namun, pada akhirnya Jake membuat seluruh orang-orang Tuan Jay, termasuk saya seolah merencanakan pengkhianatan dan kami disingkirkan satu persatu." Yun benar-benar marah ketika mengingat hal itu.
"Aku, Jimmy, dan Kim dibesarkan oleh Tuan Jay dan kami bertahan hidup hanya untuk membalas dendamnya. Apakah Anda tidak ingin membalas dendam atas kematian Nona Rose?" ucap Yun lagi.
"Kenapa kau berani mengatakan semua ini padaku? Apa kau tidak takut kalau aku akan membocorkan semua ini pada Jake atau Bryan?"
"Anda tidak terkejut saat saya menyebutkan segala hal tentang Nona Rose, maka bukankah Anda sudah mengetahuinya dan itulah tujuan Anda datang?"
Karina masih tidak bisa mempercayai ini sepenuhnya, tapi jika Yun sampai berani mengatakan semua ini padanya dan tahu maksud kedatangannya, maka dia terlihat sedang tidak bermain-main. Bryan, Jake, dan Rain sedang bersaing mengungkap siapa dirinya dan misinya, tapi pada akhirnya orang tidak terduga seperti Yun yang memenangkan kompetisi itu.
"Lalu, apa inti dari semua ini?" tanya Karina.
"Mari menjalin hubungan yang saling menguntungkan karena kita berada di jalan yang sama."
***
Pada awalnya, tujuan Karina hanya Bryan saja, tapi mengincar Jake sepertinya menyenangkan. Jika Jake dan Bryan berhasil disingkirkan, maka Karina pikir besar kemungkinan untuk dirinya bisa menguasai kelompok itu dan pada akhirnya ia akan memiliki kekuasaan hingga Jason tidak akan bisa lagi menindasnya. Karina sudah muak dipermainkan, ditindas, dan diperintah oleh Jason.
Karena ini adalah penculikan, maka Karina akan membuat akhir dri semua ini tampak seperti penculikan. Karina tahu di sekitar mana Bryan dan anak buahnya berada saat ini, jadi ia ada berada di sana. Karina membuat dirinya terlihat seolah baru saja dibuang oleh sang penculik dengan tubuh yang penuh luka. Sial! Karina benci melukai dirinya sendiri seperti ini, tapi ini harus dilakukan. Sehingga pada akhirnya salah satu anak buah Bryan menemukan Karina yang tergeletak tidak berdaya di tanah yang dingin.
Di sisi lain, Jeff yang sedang ditugaskan untuk menjaga Joy masih belum mengetahui apa-apa tentang insiden yang menimpa Karina. Jeff harus selalu berada di sisi Joy, bahkan ketika dia telah tertidur. Jeff merasa canggung dalam keadaan ini, bukan karena Joy, tapi karena Adriana.
Setelah Bryan menyelamatkan hidupnya yang saat itu berada diambang kehancuran, Jeff benar-benar mendedikasikan hidupnya untuk menjaga keselamatan Bryan dan sebagai besar hidupnya dihabiskan dalam lingkup yang penuh dengan pria, jadi terasa begitu canggung ketika harus bersama wanita tanpa ada orang lain di sini, selain Joy.
"Ada apa denganmu? Kau tampak tegang. Apa kau sakit?" Adriana bertanya pada Jeff.
"Aku baik-baik saja. Bagaimana dengan Joy? Sebelumnya, dia sempat demam, apa sekarang dia baik-baik saja?"
"Ya, Joy baik-baik saja dan dia sudah tidur. Dia ada di sebelahmu, kenapa kau bertanya lagi?"
"Apa? Apa aku tidak boleh bertanya? Kau yang mengasuhnya, jadi aku bertanya untuk memastikannya," jawab Jeff.
"Ya, kau bisa bertanya. Namun, berapa usiamu? Kau tampak lebih muda dariku. Bukankah seharusnya kau bicara lebih sopan padaku?"
"Menanyakan umur seseorang yang tidak kau kenal dengan baik terdengar agak tidak sopan. Fokus saja pada Joy, bukan padaku."
Adriana tampak berdecak mendengar ucapan Jeff. "Ya, seperti inilah sikap anak-anak jaman sekarang."
"Hei! Aku bukan anak-anak!" Jeff yang kesal disebut anak-anak langsung bicara dengan nada tinggi sampai membuat Joy terbangun.
"Astaga, bicaralah dengan pelan. Kau sudah mengganggu waktu istirahat seorang bayi. Bukan menjaganya, tapi kau malah mengganggunya," kesal Adriana sembari bergerak untuk menenangkan Joy.
Jeff terlihat tidak berani mengatakan apa-apa setelahnya karena takut akan memperburuk keadaan. Jeff merasa kesal pada Adriana yang memancing rasa kesalnya, lalu semua ini terjadi. Wanita itu seharylusnya diam saja, bukan malah mengajaknya bicara.
Tidak lama, Bryan datang bersama Karina dan juga seorang dokter. Karina langsung dibawa ke kamar Bryan, karena Joy sudah punya kamarnya sendiri, jadi Bryan tidak takut jika terjadi keributan yang akan mengusik waktu istirahat Joy.
Dokter langsung memberikan perawatan untuk Karina dan Bryan tetap berada di ruangan itu karena tidak ingin melepaskan pandangannya dari Karina. Entah siapa yang melakukan semua ini dan apa alasannya, Bryan masih belum mengetahui semua itu. Namun, Bryan akan terus mencari tahu.
Setelah beberapa saat, dokter telah selesai mengobati Karina dan keadaan Karina terlihat telah membaik. Karina sudah bisa duduk dan menatap Bryan yang saat ini duduk di depannya. Karina ingat kalau ada tembakan yang mengarah pada Bryan dan ternyata itu mengenai lengannya. Luka itu pun belum diobati sampai sekarang. Apa Bryan begitu khawatir padanya sampai tidak peduli pada lukanya sendiri? Walau peluru tidak sampai tertanam di lengannya, tapi luka itu sepertinya cukup dalam.
"Tadi, saya berharap bisa langsung membunuh Bryan ketika mendapat kesempatan tidak terduga, tapi tembakan itu meleset. Saya terpaksa melakukan ini karena melihat tidak ada kesempatan lain untuk bisa bertemu dengan Anda. Kami berada dalam kelompok kecil dan sangat membutuhkan dukungan Anda." Karina pun kembali mengingat ucapan Yun tadi.
"Siapa yang melakukan semua ini padamu? Apa kau mengenalinya?" Bryab bertanya pada Karina.
"Aku tidak tahu. Aku juga tidak ingin membahas ini sekarang. Aku sangat takut." Karina memeluk erat Bryan dan terlihat seolah ia benar-benar takut dengan semua ini.
Bryan pun tidak memaksa Karina untuk membahas semua ini sekarang. Namun, Bryan pikir, mungkin ini adalah perbuatan salah satu musuhnya, sebab dulu musuhnya juga beberapa kali menyerang Rose karena mereka menganggap Rose sebagai kelemahan terbesarnya. Hanya saja, Bryan memiliki begitu banyak musuh sehingga tidak tahu pasti siapa yang melakukan semua ini.
Saat memeluk Bryan, pandangan Karina mengarah pada lengan pria itu. Darah memenuhi lengan bajunya dan itu cukup banyak. Ada dokter tadi, tapi entah kenapa Bryan tidak memikirkan dirinya sendiri dan meminta dokter untuk mengobati lukanya.
"Aku ada di sini sekarang. Aku tidak akan membiarkan siapa pun melukaimu lagi." Bryan juga memeluk erat Karina.
"Tapi, kenapa kau tidak mengobati lukamu? Darahmu akan terus keluar jika tidak segera kau obati."
"Aku tidak sempat peduli pada diriku, karena aku takut kehilanganmu. Tolong jangan tinggalkan aku."
Karina hanya terdiam saat Bryan mengatakan semua padanya. Karina tidak muak mendengar kalimat Bryan, sebab itu memang bukan sekadar rayuan murahan. Bryan panik dan mengerahkan banyak anak buah untuk mencarinya, itu nyata, bukan omong kosong. Namun, bukankah itu karena Bryan takut kehilangan objek untuk obsesinya terhadap Rose? Bukan karena dia sungguh takut kehilangan sosok Karina.