Part 6 [Menjadi Penyelamat Si Anak Baik]

1897 Kata
Setelah mendapatkan laporan dari orang suruhannya, Bryan langsung pergi meninggalkan kediaman ayahnya bahkan sebelum bertemu atau bicara dengan ayahnya. Bryan juga meminta orang suruhannya untuk menangangi masalah di sana terlebih dulu sampai ia tiba. Jika terjadi pemaksaan, maka tentu situasi Karina tidak baik di sana, dan Bryan tidak ingin terjadi sesuatu padanya. Baru semalam Karina berada di situasi yang bisa membahayakan dirinya dan sekarang seperti akan terulang lagi. Bryan tidak mengerti kenapa hidup Karina serumit ini. Di sisi lain, Karina terlihat tidak bisa lagi menahan kemarahannya saat berhadapan dengan pria berengsek bernama Eddie itu. Eddie adalah salah satu pria yang pernah menghabiskan malam yang panas dengan Karina, setidaknya sebanyak dua kali. Sebelum Bryan, Eddie adalah pria yang selalu memberikan Karina uang lebih banyak dari yang lain, tapi Eddie sangatlah buruk. Pria itu bermain dengan kasar bahkan Karina sempat terluka dibuatnya. Karena itulah Karina tidak mau lagi berhubungan dengan Eddie, meski pria itu bisa memberinya lebih banyak. Tidak peduli betapa benci dan muaknya Karina pada hidupnya, ia tidak ingin mati konyol di tangan pria seperti Eddie. Namun, kini, Eddie, si pria berengsek itu kembali lagi ke dalam hidupnya. Karina sungguh sungguh tidak tahu kalau Eddie merekam semua yang terjadi di pertemuan kedua itu. Eddie licik karena telah mengedit rekaman video seks itu hingga dia tidak terlihat di sana. Eddie menghubunginya, mengajak bertemu, dan jika tidak mau, maka dia akan menyebarkan video itu. Karina tahu betul seperti apa pekerjaannya, tapi ia tidak mau seluruh dunia memandangnya sebagai manusia paling kotor di dunia ini. Karina telah berusaha keras bertahan untuk tetap bersih, tapi takdir ini terlalu sulit untuknya, ia bahkan tidak memiliki siapa pun di sisinya. Eddie merasa sedikit lucu dengan Karina, dia adalah wanita penghibur, tapi masih takut jika video itu tersebar dan orang-orang akan memanggilnya sebagai wanita penghibur. Seharusnya dia tidak melakukan pekerjaan kotor itu jika tdiak ingin dianggap kotor oleh orang lain. Harga diri Karina memang sangat tinggi bahkan saat dia tidak memiliki itu lagi, tapi sialnya aroma dan setiap sentuhan Karina selalu siap membuat tubuhnya memanas. Eddie tidak ingin mengancam dengan cara seperti ini, tapi Karina yang tidak pernah mau bicara baik-baik dengannya. "Jangan khawatir, aku akan membayarmu. Aku juga akan berusaha bermain dengan lembut kali ini, jadi kau tidak perlu khawatir," ucap Eddie sembari membelai pipi Karina, lalu melirik tubuhnya. "Tapi kau terlihat berbeda kali ini. Pakaianmu dan semua yang ada padamu tidak terlihat seperti biasanya. Kau memiliki aura mahal dan berkelas sekarang. Bagaimana kau bisa berubah secepat itu? Kau pasti menjadi simpanan seseorang sekarang. Siapa dia? Mungkin aku mengenalnya." Eddie kembali bicara dan ia dibuat takjub oleh penampilan Karina sekarang. Wanita itu berubah drastis seolah dia baru saja masuk ke sebuah istana dan menjadi seorang ratu di sana. "Singkirkan tanganmu!" Karina menepis tangan Eddie dengan kasar saat tangan sialannya itu ingin memeluknya. "Aku tidak bisa bersama orang lain saat ini, jadi cepat hapus video itu. Kau mengambil video tanpa persetujuanku dan itu ilegal." Karina akan mematuhi kesepakatannya dengan Bryan dan selain itu, ia tidak pernah ingin lagi bersama pria seperti Eddie. "Kau bahkan tahu tindakan ilegal sekarang. Lalu, apa setelahnya? Melaporkanku? Kau sendiri tahu bagaimana orang lain menatap orang-orang sepertimu. Sudahlah, jangan banyak bicara dan layani saja aku." Eddie menarik tangan Karina, lalu mendorongnya ke sofa besar yang ada di apartemennya. "Lepaskan aku!" bentak Karina ketika Eddie mengunci tubuhnya di sofa itu. "Tenang saja, priamu tidak akan tahu tentang hal ini." Eddie mencengkeram dagu Karina dengan kuat. Cengkeraman itu membuat Karina merasakan sakit, tapi ia masih berusaha memberontak. Lalu, terdengar suara bel apartemen Eddie. Seseorang datang dan itu membuat perhatian Eddie teralihkan karena orang itu berulang kali menekan bel. "Sial! Siapa yang berani menggangguku?" kesal Eddie, kemudian bangkit untuk melihat siapa ysng datang. "Tetap di tempatmu atau akan mengunggah video itu sekarang juga." Dan Eddie sempat memperingatkan Karina sebelum pergi untuk melihat si pengganggu. Sebelum membuka pintu, Eddie lebih dulu melihat siapa yang datang lewat sebuah layar kecil yang berada tidak jauh dari pintu apartemennya. Eddie tidak mengenal pria yang berdiri di depan unit apartemennya, tapi pria itu sangat menyebalkan karena berulang kali menekan bel. Pintu kini terbuka dengan lebar, Eddie melihat secara langsung seorang pria dengan setelan rapi yang tiba-tiba bertamu ke tempatnya. Terlihat ada sebuah pin bros berbahan perak yang melekat di jas pria itu. Eddie seperti pernah melihat pin bros itu sebelumnya. "Siapa kau?" tanya Eddie. "Aku datang untuk menjemput Nona Karina," jawab pria bernama Dean ini. "Nona Karina?" Eddie tersenyum ketika ada yang memanggil Karina dengan begitu sopannya. "Apa kau orang suruhan pria yang menjadikan Karina sebagai simpanannya? Siapa pria itu? Aku menjadi sangat penasaran," ucap Eddie lagi. Dean tidak dibayar untuk menjawab semua pertanyaan Eddie, jadi ia hanya akan fokus pada tugasnya saja. Jika Eddie ingin jawaban, maka biarkan Bryan yang memberikan jawaban langsung padanya. Dean memaksa masuk ke dalam apartemen Eddie, lalu melihat Karina yang duduk di sofa dengan wajah yang terlihat seperti orang yang tertekan. Benar-benar terjadi sesuatu yang tidak baik di sini, pikir Dean. "Mari, Nona Karina, saya akan mengantar Anda pulang," ujar Dean. Entah siapa lagi pria ini, tapi dia terlihat memakai pin bros yang dimiliki oleh setiap pengawal Bryan. Apa dia salah satu anak buah Bryan? Tapi, Karina belum pernah melihatnya ada di kediaman Bryan. "Kau siapa? Kenapa aku harus ikut denganmu?" tanya Karina yang saat ini masih duduk di sofa. "Ini adalah perintah Tuan Bryan," jawab Dean. "Bryan?" gumam Eddie yang saat ini telah berdiri di dekat Karina. Nama itu terdengar tidak asing, tapi Eddie tidak yakin di mana pernah mendengarnya. Tapi, bukankah ada banyak orang yang memiliki nama seperti itu? "Tanyakan padanya, apa dia mau pergi denganmu?" Eddie melirik Karina sembari menggoyangkan ponsel yang ada di tangannya sebagai isyarat kalau video itu juga tersimpan di ponselnya dan bisa diunggah saat ini juga. "Mari, Nona, kita tinggalkan tempat ini," ajak Dean, tapi Karina masih diam di tempatnya. Jika Karina sampai seperti ini, maka jelas ada yang tidak beres di sini. "Kalau begitu, mari tunggu Tuan Bryan datang." Dean tidak akan bergerak terlalu jauh sekarang karena Bryan akan tiba sebentar lagi. "Memang siapa yang mengizinkanmu menunggu di rumahku? Keluar sekarang juga!" Eddie menekankan kalimatnya, tapi Dean bergeming dan malah mengeluarkan pistol dari dalam saku jasnya. "Apa kau pikir, aku tidak punya sesuatu yang seperti itu? Kau tidak akan bisa menakut-nakutiku dengan cara murahan seperti itu." Tepat ketika Eddie selesai bicara, bel apartemennya terdengar lagi. Eddie rasa kalau yang datang kali ini adalah Bryan. Eddie penasaran siapa orang itu dan seberapa besar pengaruhnya, jadi ia langsung membuka pintu. Eddie melihat ada empat pria yang datang sekaligus, seorang pria berdiri paling depan, sedangkan sisanya ada di belakang dan ketiga pria itu memakai pin bros yang sama dengan pria yang saat ini ada di dalam apartemennya. Sekarang jelas kalau tiga pria yang ada di belakang dan yang ada di dalam adalah para pesuruh, sementara yang berada tepat di depannya adalah seorang bos besar. "Urus dia." Bryan bicara pada Jeff, Dion, dan Zane, lalu ia masuk ke dalam apartemen. Sedangkan Eddie kini berada dalam cengkeraman ketiga pengawalnya. "Bryan." Karina menjadi lebih tenang setelah melihat kehadiran Bryan bahkan ia langsung berani berdiri seolah seorang penyelamat telah datang untuk menyelamatkannya dari Eddie. "Apa yang terjadi di sini? Katakan semuanya padaku." Bryan tidak akan basa-basi di sini. *** Eddie bukanlah sosok yang benar-benar baru bagi Bryan, ia tahu kalau pria itu adalah anak dari salah satu rekan bisnisnya, tapi Eddie sepertinya tidak mengenalnya dengan begitu baik sampai berani mencari masalah dengannya dengan tetap bersikeras menahan video itu bersamanya. Dengan sikap Eddie yang seburuk itu, Bryan tidak ada pilihan lain, selain memberinya pelajaran. Bryan sudah mendengar semuanya dari Karina, termasuk betapa buruk dan kasarnya sikap Eddie yang bahkan sampai membuatnya terluka, lalu sempat masuk rumah sakit. Tidak cukup dengan itu, Eddie juga ternyata memiliki video panas yang direkam secara diam-diam. Saat ini, Eddie ada dalam penanganan Jeff, Dion, dan Zane. Bryan menegaskan jangan sampai ada yang tersisa dari video itu dan mereka harus memberikan pelajaran yang akan diingat oleh Eddie untuk seumur hidupnya. "Video itu akan lenyap untuk selamanya, jadi kau tidak perlu khawatir," ucap Bryan yang saat ini sudah ada di rumah bersama Karina. Bryan membawa Karina ke kamar agar dia bisa menenangkan diri setelah apa yang terjadi. "Bagaimana jika dia diam-diam masih menyimpan video itu? Kita tidak pernah tahu, kan?" "Kau mungkin tidak tahu, tapi aku akan tahu. Lain kali, langsung katakan padaku jika ada orang yang ingin menyakitimu atau mengancammu. Kau bersamaku sekarang, jadi biarkan aku tahu setiap bahaya yang datang padamu, maka aku akan melindungimu." "Apa aku begitu berarti untukmu? Tapi, kenapa? Kita bahkan tidak saling mengenal sebelumnya. Kau memintaku untuk tetap bersamamu, tapi kau tidak pernah mengatakan alasannya," balas Karina setelah sempat terdiam selama beberapa saat. "Karena aku menyukaimu. Kau pikir, karena apa lagi?" Bryan menjawab dengan singkat, agar Karina berhenti menanyakan sebuah alasan dalam setiap tindakannya. "Benar juga. Aku cantik dan seksi, jadi tentu kau menyukaiku." Karina tiba-tiba menjadi sangat percaya diri sekarang. Bryan tampak menghela napas melihat betapa tinggi level kepercayaan diri Karina saat ini, tapi apa yang dia katakan benar adanya. Namun, tentu saja bukan itu alasan utama kenapa dia harus tetap ada di sini bersamanya. "Apa itu berarti kau juga memperlakukan wanitamu sebelumnya seperti diriku? Jika ya, maka kau sangat tahu cara menarik hati wanita. Hanya saja, pria sepertimu tidak mungkin hanya memiliki satu wanita. Kau pasti punya beberapa, kan?" "Kau adalah satu-satunya untukku." Karina tertawa mendengar ucapan Bryan. Karina pernah mendengar ibunya mendapatkan kalimat persis seperti itu dari ayah tiri keduanya, tapi pada akhirnya dia berselingkuh bahkan sampai menghamili wanita lain. Karina sudah tidak percaya lagi pada mulut laki-laki. "Terus terang saja padaku. Kau memiliki berapa wanita di luar sana? Kau tidak perlu merahasiakan itu dariku, apalagi untuk hubungan yang hanya akan bertahan selama dua minggu saja. Aku tidak akan terbuai oleh omong kosong seperti itu." "Kau percaya atau tidak, itu urusanmu. Jika kau meragukan ucapanku, maka itu adalah masalahmu, bukan masalahku. Tapi seperti yang kau katakan, kita tidak perlu merahasiakan apapun, jadi untuk apa aku berbohong padamu?" Karina menatap lekat Bryan ketika dia bicara. Jujur saja, Karina belum pernah melihat seseorang yang bicara begitu serius padanya, seperti yang dilakukan oleh Bryan. Apa itu berarti Bryan tidak berbohong? Tidak, Karina tidak terpengaruh semudah itu. "Benar, aku hampir lupa, apa kau meminta seseorang untuk selalu mengikutiku?" "Ya, aku melakukannya dan itu yang menyelamatkanmu hari ini, jadi jangan membuat drama dengan memintaku untuk berhenti melakukannya. Istirahatlah, aku akan kembali pada urusanku. Kita akan bertemu lagi nanti malam dan pastikan kau memakai semua yang aku siapkan untukmu. Jadilah anak baik dan jangan menyulitkanku." Bryan sempat mengecup bibir Karina sebelum ia akhirnya pergi. *** "Saudara kembar Rose?" Seorang pria paruh baya bertanya pada Rain setelah mendengar pertanyaan mengejutkan darinya. Rain tiba-tiba saja bertanya apakah Rose memiliki saudara kembar atau tidak. "Ya, Ayah mengenal keluarga Rose dengan baik, apa Ayah tidak pernah mendengar kalau dia memiliki saudara kembar?" "Kenapa kau tiba-tiba bertanya tentang itu?" "Karena seorang wanita muncul dengan wajah seperti Rose dan sekarang dia tinggal bersama Bryan," jawab Rain. "Apa?" pria paruh baya bernama Jake itu tampak terkejut. Jake mungkin tampak terkejut setelah mendengar ucapan Rain, tapi ketika berada di ruang pribadinya, pria ini membuka beberapa berkas bahkan foto yang semuanya berhubungan dengan Karina. Jake bahkan memiliki video terkini Karina dan Bryan ketika keluar dari apartrmen Eddie. "Jadi, dia yang membuatmu pergi begitu saja tanpa bicara dulu padaku?" gumam Jake sembari menatap video Bryan dan Karina.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN