Setelah tiba-tiba diberikan misi untuk membunuh seorang bayi, Karina hanya diberikan penjelasan singkat tentang kenapa bayi itu harus dibunuh. Joy adalah anak dari salah satu orang kepercayaan ayahnya yang berubah menjadi pengkhianat dengan berani menjual informasi keluarganya pada kelompok mafia lain. Itu adalah kesalahan fatal dan hukumannya adalah dihabisi beserta semua anggota keluarga pengkhianat itu. Karina cukup tahu pria yang berkhianat itu, tapi belum mengetahui hubungan pasti ibu bayi itu dengan Bryan.
Karina tahu betul kalau para petinggi dalam bisnis ilegal ini memiliki hukuman mereka sendiri dan itu adalah salah satu cara untuk menunjukkan betapa kejamnya mereka pada para pengkhianat. Karina juga benci pengkhianat, tapi ini hanya seorang bayi. Apa yang Joy ketahui tentang pengkhiatan orang tuanya? Joy bahkan tidak tahu apa-apa.
"Aturan dan hukum telah dibuat dalam kelompok ini. Tidak ada tempat untuk pengkhianat atau pun bibit pengkhianat. Dari pada menjadi masalah di masa depan, jadi lebih baik singkirkan dia sekarang. Aku tidak mau kita dipandang lemah karena memberikan pengampunan. Seperti katamu, dia hanyalah bayi. Itu tidak berarti apa-apa, kan?" dan seperti inilah balasan Jason ketika Karina mengatakan kalau Joy hanya seorang bayi dan tidak akan menimbulkan bahaya.
Saat ini, Karina sedang menatap Joy yang tidur dengan lelap setelah diberikan s**u formula dan demamnya pun telah membaik. Sampai detik ini, Bryan sepertinya belum menemukan Nora, ibu dari Joy. Karina menjadi berpikir, apa Jason telah menemukan wanita itu, lalu membunuhnya? Bagaimana jika Bryan mengetahui kebenaran dari pemburu Joy yang sebenarnya?
"Kenapa kau menjadi sering memperhatikannya sekarang?" sebuah suara terdengar yang membuat Karina seketika mengalihkan pandangannya. Karina tidak tahu sejak kapan Bryan ada di sebelahnya. Pikirannya kacau setelah mendapatkan telepon dari Jason dan itu menurunkan kepekaannya.
"Ketika aku perhatikan lagi dia terlihat lucu, jadi aku suka menatapnya. Bagaimana dengan ibunya? Joy masih terlalu kecil dan sangat membutuhkan ibunya."
"Aku masih berusaha mencarinya." Ya, Bryan sedang sangat berusaha untuk menemukan Nora. Informasi yang Bryan dapat saat ini adalah Nora sudah berpisah dengan suaminya sejak sebulan yang lalu karena pria itu berselingkuh. Namun, tidak jelas kenapa dia diburu dan siapa yang memburunya.
Bryan dekat dengan Nora karena dulu ayah Nora pernah menjalin hubungan baik dengan ayahnya, tapi sebuah perselisihan tentang bisnis terjadi dan hubungan itu hancur. Sudah hampir 10 tahun Bryan tidak mengetahui kabar Nora, lalu sekarang muncul masalah seperti ini.
"Bagaimana jika hal buruk terjadi padanya?" tanya Karina lagi.
"Kau tidak perlu berpikir begitu jauh. Aku akan menangani semua ini." Bryan bicara sembari mengusap lembut rambut Karina.
"Karena liburan kita sebelumnya terganggu, mari cari waktu lagi untuk menghabiskan waktu bersama," ucap Bryan.
"Kapan itu akan terjadi? Waktu kita hampir habis." Karina ingin menyelesaikan semuanya dalam dua minggu, tapi itu sepertinya tidak mungkin terjadi. Tidak masalah, Karina tahu Bryan tidak akan melepaskannya begitu saja, ia hanya perlu membuat dirinya seolah terus ingin berada di dekat pria itu.
"Secepatnya." Bryan tersenyum pada Karina, lalu mencium bibirnya.
"Tapi, apa kau yakin dua minggu cukup bagimu? Bagaimana jika kita membuatnya menjadi sedikit lebih lama?" ucap Bryan setelah memcium bibir Karina.
Inilah yang Karina maksud. Bryan bodoh jika sudah dihadapkan dengan cinta sampai seakan tidak peduli untuk membiarkan orang asing tetap berada di rumahnya. Bryan pasti berpikir kalau dirinya telah mendapatkan setangkai mawar yang cantik, tapi Bryan tidak tahu kalau ular berbisa telah bersembunyi dalam mawar cantik itu.
"Jika kita bertahan lebih lama, lalu di saat bersamaan kau menemukan wanita cantik lagi. Kau pasti akan membuangku, kan?"
"Tentu saja tidak. Aku akan menjadikanmu satu-satunya wanitaku."
Karina tampak tersenyum tipis setelah mendengar ucapan Bryan. Karina tidak tahu apakah masih ada pria yang seumur hidupnya bisa hidup hanya dengan satu wanita, apalagi pria seperti Bryan.
"Tuan Bryan." Suara Jeff baru saja terdengar.
Saat Bryan menoleh pada Jeff, wajah pria muda itu terlihat seperti seseorang yang membawa kabar buruk dan itu memang benar. Bryan mengajak Jeff untuk bicara berdua dengannya, lalu Jeff menyampaikan kalau Nora ditemukan meninggal. Jasad Nora ditemukan di tepi pantai sepi yang ada di pulau Jeju.
Tangan Bryan mengepal dengan sempurna, ia menahan kemarahan begitu besar setelah mendengar kabar itu. Bryan sangat berharap bisa menemukan Nora dalam keadaan selamat, lalu menggali informasi tentang apa yang terjadi padanya, tapi orang yang memburu Nora telah bergerak lebih cepat darinya.
"Aku yakin, kau sudah mendengar kabar tentang wanita itu dari pengawal Bryan. Orang tuanya sudah selesai. Sekarang, pastikan kau juga menyelesaikan urusanmu dengan bayi itu. Ayah mengalami kerugian besar atas perbuatan orang tua bayi itu, jadi sudah jelas apa yang Ayah harapkan darimu. Hanya satu bayi dan kau memiliki kemampuan untuk melakukannya serapi mungkin, agar tidak mengacaukan rencana balas dendammu." Karina pun kembali mendapatkan telepon dari Jason setelah datangnya kabar kematian Nora.
"Lakukan secepatnya. Aku percaya padamu, Sayang," ucap Jason lagi sebelum akhirnya panggilan itu berakhir.
Karina meremas ponselnya, merasa kesal karena Jason terus mendesaknya melakukan sesuatu yang tidak ingin hatinya lakukan. Karina benci pengkhianat, tapi ini hanya seorang bayi. Kenapa harus sekeras ini pada seorang bayi?
***
Setelah jasad Nora dibawa ke Seoul, upacara pemakaman untuknya pun mulai dilakukan. Ayah Nora sudah meninggal akibat serangan jantung beberapa tahun yang lalu karena bisnisnya yang mengalami kebangkrutan, maka Nora tidak memiliki siapa-siapa lagi yang akan mengurus pemakamannya, jadi Bryan yang akan melakukan semua itu.
Saat Bryan pergi untuk mengurus pemakaman Nora, Karina mendapatkan kesempatan berdua bersama Joy. Ini adalah waktu yang tepat untik menuntaskan misi yang diberikan oleh Jason dan Bryan tidak mungkin akan curiga padanya. Namun, haruskah melakukan semua ini?
Sementara itu, di tempat lain, Jason tampak sedang bicara dengan ayahnya sembari menikmati minuman. Ada satu hal yang masih belum Jason mengerti, yaitu tentang kenapa ayahnya memberikan misi pada Karina di saat dia juga sedang melakulan misi lain yamg jauh lebih besar.
"Ayah ingin melihat sejauh mana Karina bisa dipercaya dan sekuat apa dirinya." Hingga jawaban ini keluar dari mulut Dante.
"Bukankah Ayah sangat percaya padanya?" tanya Jason lagi.
"Ya, itu benar, tapi ayah tidak akan melepas seseorang begitu saja hanya karena percaya padanya. Ayah sedang menjaga keadaan agar tetap stabil. Jika Karina bisa melakukan misi ini, maka itu berarti dia memiliki jiwa yang dibutuhkan seorang pendendam dan dia tidak akan mudah luluh, karena yang paling sulit dari pembunuhan adalah membunuh anak-anak dan bayi polos yang tidak tahu apa-apa, tapi bernasib sial karena terhubung dengan para pengkhianat itu." Dante bicara panjang lebar pada Jason.
"Semakin besar jiwa pendendamnya, maka itu akan semakin baik untuk kita," lanjut Dante.
"Lalu, bagaimana jika Karina tidak menyelesaikan misi ini?"
"Rupanya kau masih belum mengerti juga. Poinnya pentingnya bukan pada misi ini selesai atau tidak, tapi menguji Karina," jawab Dante.
Saat Dante bicara seperti itu, Karina masih terus menatap Joy yang saat ini sudah bangun sampai akhirnya ada seorang wanita yang datang membawakan s**u untuknya. Wanita itu adalah salah satu pelayan di rumah ini, sebab Bryan belum menemukan pengasuh yang sesuai untuk Joy.
"Berikan susunya padaku. Aku yang akan memberikannya pada Joy," ujar Karina dan pelayan itu pun memberikan apa yang Karina minta, sebab Karina dikenal sebagai kekasih Bryan, jadi tidak akan ada yang bisa menolaknya. Pelayan itu pun pergi untuk melakukan pekerjaan yang lain.
Awalnya, Karina merasa begitu kaku dan bingung saat pertama kali mengurus bayi, tapi kini ia seolah sudah mulai terbiasa dengan kehdiran Joy, apalagi setelah mengetahui sedikit kisahnya. Melihat Joy yang telah kehilangan orang tuanya membuat Karina seperti melihat masa lalunya, apalagi konflik hidupnya sama rumitnya dengan Joy.
Saat akan memberikan Joy s**u, Karina menyadari kalau ada yang berbeda dari s**u Joy kali ini, yaitu aroma dan warnanya agak berbeda dari sebelumnya. Karena hal itu, Karina seketika menjauhkan s**u itu dari Joy karena merasa ada yang tidak beres di sini.
"Tunggu sebentar, ya." Karina kembali meletakan Joy di tempat tidurnya karena ia harus memastikan apa yang ada di dalam s**u itu. Jika ada sesuatu yang berbahaya di dalam s**u itu, maka pertanyaannya adalah siapa pelakunya?