Part 20 [Mencurigakan]

1596 Kata
Karina membuka sebuah pena miliknya dan yang ada di dalam pena itu bukan hanya tinta, tapi juga cairan bening yang merupakan racun. Karina selalu membawa hal-hal seperti ini di dalam tasnya untuk berjaga-jaga jika mendapatkan kesempatan untuk membunuh seseorang. Sekarang, Karina sedang menimbang-nimbang apakah harus memberikan racun ini pada Joy, lalu membuat Adriana menjadi tersangkanya, karena dia adalah orang yang paling dekat dengan Joy sekarang. Namun, ini sangatlah sulit untuk Karina. Racun itu kembali dimasukan ke tempatnya, kemudian dimasukan ke dalam laci. Karina masih belum menemukan alasan kenapa ia harus menyingkirkan Joy, karena bukan salah Joy jika dia lahir sebagai anak seorang pengkhianat. Karina keluar dari kamarnya dan melihat Bryan yang sedang diajarkan cara menggendong Joy oleh Adriana. Karina pun mendekat ke sana dan Bryan memintanya untuk menggendong Joy, sebab Bryan merasa ia sudah lama tidak menggendong Joy. Baiklah, Karina akan setuju dengan ini. Adriana mengarahkan Karina bagaimana cara menggendong bayi dengan benar dan apa yang harus dilakukan jika bayi menangis juga tentang bagaimana cara membuatnya tertidur. Mempelajari semua ini membuat Karina merasa dirinya seperti sedang mendapatkan kelas untuk menjadi orang tua yang baik. Karian merasa kalau Bryan sepertinya tidak main-main dengan ucapannya yang ingin menjadikannya orang tua Joy. "Karena Joy hanya meminum s**u formula dan kita tidak tahu imunisasi apa saja yang telah didapatkannya, selain itu dia juga pernah demam. Saya sarankan untuk membawanya ke ahli pediatri untuk pemeriksaan kesehatannya secara keseluruhan," ucap Adriana. "Ya, aku akan lakukan." Bryan pun memberikan perintah pada Zane untuk membuat janji dan nemastikan keamanan dari tempat yang akan didatangi oleh Joy. "Jeff, bagaimana dengan proses adopsi Joy?" tanya Bryan. "Pengacara hampir menyelesaikan semuanya," jawab Jeff. "Bagus." Bryan pun kembali fokus pada Joy yang saat ini ada dalam gendongan Karina. "Kau pasti sangat menyanyaginya." Karina melirik ke arah Bryan. "Joy dipercayakan padaku, jadi aku harus membuat diriku layak untuk kepercayaan itu." "Anda sangat baik." Adriana terdengar memuji Bryan. Karina hanya tersenyum saja saat mendengar Adriana memuji Bryan. Awalnya, Karina ragu jika Bryan sungguh bisa dipercaya untuk merawat Joy, tapi semakin hari, Bryan semakin menunjukkan kelayakannya untuk diberikan kepercayaan itu. Jika Bryan yang berengsek itu bisa merawat seorang bayi, lalu kenapa ia harus membunuh bayi yang tidak bersalah? "Tuan Bryan, Tuan Jake datang bersama Tuan Rain." Lalu, salah satu anak buah Bryan datang dan memberikan informasi ini. Mendengar hal itu, Bryan langsung pergi untuk menemuinya ayahnya dan Rain yang datang mungkin karena Joy atau ada hal lain. Apa pun itu, Bryan tidak keberatan untuk menerima kehadiran ayahnya, tapi itu tidak berlaku untuk Rain. "Bagaimana dengan Anda? Apa Anda menyanyangi Joy?" Adriana kini bertanya pada Karina. "Tentu saja. Aku mungkin terlihat kaku padanya, tapi itu karena aku belum pernah mengurus bayi, bukan karena tkdak sayang padanya." "Itu pasti karena Anda sangat mencintai Tuan Bryan, sehingga Anda akan selalu mendukung setiap keputusannya. Bagaimana caranya mendapatkan pria seperti Tuan Bryan?" tanya Adriana lagi. "Fokus saja pada Joy." Jeff memperingatkan Adriana, sebab tugasnya di sini untuk mengasuh Joy, bukan bicara tentang kehidupan pribadi Bryan atau Karina. Jika Bryan mendengar hal ini, maka dia tidak akan suka. Karina tidak memberikan tanggapan apa-apa tentang ucapan terakhir Adriana, tapi dia terdengar cukup genit untuk seorang pengasuh bayi. Adriana ditugaskan untuk mengasuh Joy, tapi dia mungkin juga ingin mengasuh Bryan. Cukup menyebalkan. *** "Bayi itu, apa dia sungguh anak Nora?" inilah maksud kedatangan Jake ke sini. "Ya, aku sudah memastikannya, tapi aku tidak berhasil menemukan Nora dalam keadaan selamat. Nora sudah meninggal dan aku sudah melakukan pemakaman untuknya." "Nora adalah anak musuh Ayah, kan? Lalu, kenapa kau begitu perhatian padanya? Bahkan sekarang menjaga anaknya. Padahal aku dengar ayah Nora pernah membuat bisnis Ayah nyaris hancur karena kesepakatan bodohnya," balas Rain. Selain dengan Karina, Rain kini juga tertarik untuk ikut campur dalam keputusannya tentang Joy. Bryan menjadi semakin muak dengan pria bernama Rain itu. "Nora dan Joy tidak terlibat apa-apa dalam masalah itu. Semua itu hanya masa lalu, jadi lebih baik untuk tidak membawanya ke masa depan. Ada beberapa hal yang harus dilupakan demi ketenangan hidupmu," balas Bryan. "Jika memang semudah itu melupakan masa lalu, maka kau tidak akan seperti ini." Namun, balasan dari Rain membuat Bryan tampak terdiam selama beberapa saat. Memang benar mudah untuk mengatakan melupakan masa lalu, lalu melangkah ke masa depan, tapi ketika dilakukan itu terasa tidak mungkin. Namun, ini menyangkut Joy yang memang tidak tahu apa-apa tentang masalah perselisihan itu, jadi Bryan rasa sudah seharusnya tidak melibatkan Joy sekarang. "Jadi, kau bersungguh-sungguh untuk mengangkat Joy menjadi anakmu? Kau bahkan tidak bicara dengan ayah sebelum memutuskannya. Kau tidak memikirkan orang-orang yang memburu Nora dan Joy? Ayah tidak mau terjadi masalah karena kau terlibat dengan semua ini." Jake kembali bicara setelah tadi hanya mendengarkan perdebatan kecil di antara Bryan dan Rain. "Itu adalah tanggungjawabku, Ayah, jadi berhentilah khawatir. Aku tidak ingin mendengar apa-apa yang menentangku tentang keputusanku terhadap Joy. Tolong mengertilah." Bryan bicara dengan tegas. Bryan tidak merasa dirinya sekecil itu hingga takut terlibat masalah dengan orang-orang yang telah membunuh Nora. Bryan bahkan ingin menemukan mereka. "Lalu, bagaimana dengan penculik Karina? Apa kau sudah menemukannya? Ayah merasa ada sesuatu di balik insiden itu." "Aku sedang mencarinya." "Banyak hal belum menemukan titil terang akhir-akhir ini. Ada apa denganmu? Apakah kinerjamu menurun karena kau fokus pada obsesimu pada Karina? Apa kau membutuhkan bantuanku?" Rain lagi-lagi membalas ucapan Bryan. "Kau urus saja urusanmu sendiri!" Bryan merasa sangat kesal sekarang. "Aku hanya menawarkan bantuanku karena kau ...." "Rain." Jake memberi isyarat agar Rain diam karena ia masih perlu bicara. Namun, apa yang Rain katakan tidak sepenuhnya salah. Inilah yang Jake benci dari Bryan. Kemampuan Bryan cocok dengan bisnis ini, tapi kadang dia terlalu fokus pada wanita sampai menduakan pekerjaannya. "Dengar, Bryan, jika sebuah pisau sering terkena air, lalu tidak dibersihkan dengan baik, maka semakin lama pisau itu akan berkarat dan tidak bisa digunakan lagi. Jadi, kau harus fokus dan teliti agar pisau itu tidak berkarat. Apa kau mengerti?" Jake menatap lekat Bryan. "Ya, aku mengerti." Bryan tentu mengerti apa yang dimaksud oleh ayahnya. "Sejak Karina diculik aku belum pernah melihat keadaannya, jadi aku akan melihatnya sekarang." Rain bangkit dari duduknya. "Dia baik-baik saja," ucap Bryan. "Aku akan tahu setelah melihatnya." Rain tetap pergi menemui Karina. "Tapi, bagaimana Karina bisa dengan mudah melarikan diri? Jika itu adalah musuhmu, maka Karina tidak mungkin dilepaskan begitu saja." "Karina terluka, jadi aku rasa tidaklah mudah untuk melarikan diri. Apa Ayah mencurigai Karina tentang sesuatu?" "Apa kau tidak pernah curiga padanya?" Jake membalikan pertanyaan pada Bryan. "Jika aku tidak curiga, lalu kenapa aku berusaha mencari tahu lebih banyak tentangnya?" ucap Bryan. Di sisi lain, Rain melihat Karina yang sedang sibuk menggendong Joy dan dia terlihat seperti seorang ibu yang sedang menjaga anaknya. Rain khawatir saat mendengar kabar kalau Karina diculik, tapi mendadak merasa ada yang janggal saat mendengar bagaimana dia ditemukan. Karina memang cantik, tapi entah apa yang tersembunyi dari kecantikannya. "Apa aku boleh menggendongnya juga?" tanya Rain yang membuat pandangan semua orang tertuju padanya. Rain pun mendekat pada Karina dengan maksud ingin menggendong Joy, tapi Jeff dengan sigap berdiri di depan Karina untuk menghalanginya. "Maafkan saya, tapi tidak sembarang orang boleh mendekati Joy. Ini adalah perintah dari Tuan Bryan," ucap Jeff. "Bawa Joy masuk ke kamarnya." Lalu, Jeff meminta Adriana untuk membawa Joy menjauh dari Rain. Jeff pun menyusul Adriana dan Joy. Rain tampak mengangkat salah satu sudut bibirnya ketika dirinya dianggap orang sembarangan di sini hingga Joy harus dijauhkan darinya. Terserah, Joy juga bukan fokus utamanya di sini. "Bagaimana keadaanmu? Penculikan itu pasti meninggalkan trauma mendalam untukmu." Rain mulai bicara pada Karina. "Aku baik-baik saja." "Astaga, wajah cantikmu sampai tergores seperti ini." Rain kini menyentuh luka kecil di wajah Karina yang telah hampir sembuh. Sentuhan itu tidak bertahan lama karena Karina menepis tangannya dengan cukup kasar. "Tapi, bagaimana caramu melawan para penculik itu? Padahal setahuku kau hanya wanita biasa." "Manusia bisa melakulan apapun saat terdesak, termasuk aku. Aku baik-baik saja, jadi kau tidak perlu khawatir padaku. Aku permisi." Karina tersenyum tipis, lalu pergi meninggalkan Rain. "Jawaban yang menarik," gumam Rain. "Lalu, apa kau sudsh mendengar kisah Rose?" pertanyaan ini membuat langkah Karina terhenti, lalu kembali menoleh pada Rain. "Ya, aku sudah mendengarnya dari Bryan. Tapi maaf, Bryan tidak mengizinkanku untuk terlalu dekat denganmu." Karina kembali melangkah setelah menjawab pertanyaan Rain. Sedangkan Rain tampak hanya tersenyum saja. *** Karena gelang Karina sebelumnya terlepas dan itu telah rusak, maka Bryan memberikan gelang dengan tipe yang sama. Bryan mengatakan kalau gelang itu untuk mengganti gelang Karina yang telah rusak karena insiden penculikan itu. Karina hanya menerima saja saat Bryan memberilan gelang itu padanya. Setelah Jason menyebutnya sebagai anak anjing yang harus patuh pada tuannya, kini ia mendapatkan perasaan itu dari Bryan. Karina merasa dirinya sebagai anak anjing yang baru saja diberikan tali pengikat di lehernya agar tidak bisa pergi ke mana-mana. "Kau tidak perlu menggantinya, tapi kau bisa memberiku yang lebih besar." Karina mengatakan ini sembari tersenyum pada Bryan. "Jangan khawatir, aku akan memberikan apapun untukmu." "Termasuk nyawamu?" Bryan tampak tertegun. "Jika kau bisa mencintai lebih dari siapa pun, maka mungkin saja" "Terdengar seperti omong kosong. Lebih baik aku tidur. Apa kau tidak akan kembali ke kamarmu?" "Kau tidak akan bisa mengusirku." Bryan berbaring di sebelah Karina dan memeluknya dengan erat. Saat Bryan ingin terus memeluk erat Karina, ponselnya berdering dan ia segera menjawab telepon itu. Bryan yang tadinya menerima telepon sembari berbaring, kini seketika duduk dan raut wajahnya terlihat berubah. "Aku akan segera ke sana." Pembicaraan ditelepon berakhir setelah Bryan mengatakan itu. "Kau akan ke mana?" tanya Karina. "Melakukan beberapa pekerjaan. Aku akan lama, jadi kau tidur saja." Bryan hanya mengatakan ini dan setelahnya pergi dengan terburu-buru. "Pekerjaan kotor apa lagi yang dia lakukan?" gumam Karina.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN