9

3078 Kata

Louis menyetir mobil dengan jarak yang aku akui cukup jauh. Namun di wajahnya sama sekali tidak terlihat lelah. Tidak ada keluhan atau tangan nakalnya yang biasa menyusup di pakaianku. Wajahnya lurus menatap ke depan. Ke jalanan malam yang temaram oleh lampu kuning ke-orange-an di sisi trotoar. Dari matanya seakan kepalanya penuh dengan kalimat-kalimat yang saling berdesakan, entah apapun itu. Bahkan aku seakan tidak berani mengusiknya. Bukan karna rasa takut, tetapi segan yang baru pertama kali aku rasakan pada priacini. Sejak pagi Louis benar-benar terlihat seperti sosok yang lain. Atau malah sosok sebenarnya diri Louis yang tidak aku ketahui. Sosok yang menghilang bersama kepergian mantan kekasihnya. Pun aku menjadi penasaran seperti apa sosok wanita yang dapat mengontrol Louis sepenuhn

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN