Seorang wanita berjalan memasuki kantor Wilson Corp bersama dengan Mike yang membuat para pekerja Wilson Corp membungkuk hormat sedangkan wanita itu yang tidak lain adalah Harley Wilson tetap melanglahkan kakinya memasuki lift yang akan membawanya menuju lantai teratas dari gedung tersebut.
Ting
Pintu lift terbuka, Harley berjalan menghampiri ruang kerja Tony diikuti oleh Mike di belakangnya namun langkahnya dihentikan oleh wanita cantik yang membuat Harley mengernyitkan kening.
"Maaf, Nona. Tuan Tony sedang kedatangan tamu penting saat ini, Tuan berpesan agar tidak ada yang mengganggunya selama jam makan siang," ujar Perrie yang membuat Harley melotot tidak percaya.
"Terutama aku adiknya?" tanya Harley seraya menunjuk dirinya sendiri dan hal itu sukses membuat Perrie terkejut, ia segera menundukkan kepalanya kala wanita yang berdiri di hadapannya saat ini adalah adik dari pemimpin Wilson Corp.
"Maaf, Nona. Saya hanya menjalankan perintah," jawab Perrie yang membuat Harley memandanginya.
"Perrie Abraham,” ucap Harley ketika membaca pin name tag yang terpasang di kemeja lengan panjang yang dikenakan oleh Perrie.
“Kau karyawan baru?" tanya Harley.
"Iya, Nona," jawab Perrie yang masih menundukkan kepalanya.
"Kau tidak perlu takut, jika kau terkena amukan dari Tony karena tidak bisa menahan ku untuk masuk, maka aku yang akan memukul hidungnya," ujar Harley yang membuat Perrie tersentak kaget.
Tanpa pikir panjang Harley segera membuka pintu ruangan milik Tony dan pemandangan yang ia lihat pertama kali adalah sang kakak yang tengah memangku seorang wanita berpakaian minim dan hal itu sontak saja membuat membuat darah yang ada di ubun-ubun kepalanya seolah mendidih sedangkan Tony begitu terkejut dengan kehadiran Harley dan berusaha untuk menyingkirkan Kylie yang tengah duduk di atas pangkuannya.
Harley memandang marah ke arah Perrie yang berdiri di luar pintu. "Kau mengatakan wanita itu tamu penting?" tanya Harley sedangkan Perrie semakin menunduk ketakutan.
"Jangan beri masuk wanita itu lagi jika ke sini!" ujar Harley yang membuat Kylie marah.
"Jadi ini? Wanita yang membuat mu tidak mau berkencan dengan ku lagi?" tanya Kylie seraya bangkit dari pangkuan Tony dan hal itu membuat Harley melotot sedangkan Tony hanya bisa menahan nafasnya kali ini.
Mau ditaruh di mana wajahku? tanya Tony dalam hati setelah melihat reaksi dari adiknya tersebut.
Harley berjalan mendekati dua manusia tersebut seraya mengamati penampilan Kylie yang tengah menatap tajam ke arahnya. Baju ketat yang memperlihatkan bentuk tubuh Kylie membuat Harley tahu seperti apa wanita yang sedang berdiri di hadapannya kali ini. Jangan lupakan dengan gaun yang dikenakan oleh Kylie yang membuat belahan d**a wanita itu terlihat seolah akan tumpah.
"b***h," ujar Harley menyulut api kemarahan dalam diri Kylie.
"Apa kau bilang?!" tanya Kylie seraya berteriak.
Tangan kanan milik Kylie sudah terangkat dan hendak melayangkan tamparan untuk Harley namun dengan sigap Tony segera bangkit dari duduknya dan menahan tangan Kylie namun di saat itu pula Harley menyiram wajah Kylie menggunakan air minum yang ada di atas meja kerja sang kakak.
"Wanita seperti ini yang akan kau jadikan sebagai kakak iparku?" tanya Harley kepada Tony yang sontak saja membuat Kylie kembali terkejut.
Kakak ipar? tanya nya dalam hati kemudian ia menelan saliva nya dengan susah payah.
Tony menghempaskan tangan Kylie dengan kasar yang membuat wanita itu terkesiap. Ia menatap marah ke arah Kylie.
"Kau berniat memukul adik ku?" tanya Tony dengan lirih namun sarat akan kemarahan di dalam kata-katanya.
"To-Tony ... Aku-"
"Aku memang sibuk akhir-akhir ini, bagaimana bisa aku mengajak kau berkencan jika aku saja tidak memiliki waktu untuk berbicara dengan adik ku sendiri yang tinggal bersama dalam satu mansion?" Kylie terdiam setelah mendengar pertanyaan dari Tony sedangkan Harley tersenyum remeh seraya melipat kedua lengannya di depan d**a.
Flashback On
Tony meregangkan tubuhnya ketika melihat beberapa berkas yang perlu ia periksa tampak menumpuk di atas meja kerja nya.
"Well, sepertinya hari ini aku akan pulang malam," ujar Tony seraya memulai memeriksa laporan tersebut satu persatu namun gerakannya terhenti kala pintu ruangannya terbuka dan menampilkan sosok sang kekasih yang saat ini tengah tersenyum padanya.
"Kylie?" Ucap Tony yang merasa terkejut dengan kehadiran Kylie sedangkan wanita itu berjalan menghampiri Tony dan segera duduk di pangkuannya.
"Aku merindukan mu, ada bar baru di dekat sini, bagaimana jika malam ini kita berkencan?" ujar Kylie ketika duduk di atas pangkuan sang kekasih seraya melingkarkan kedua lengannya pada tengkuk pria itu.
"Kau merindukanku? Baru kemarin siang kau mengunjungi ku, Kylie. Dan maaf, aku tidak bisa mengajak mu berkencan nanti malam, aku sibuk akhir-akhir ini, banyak laporan yang harus ku periksa," ucap Tony seraya berusaha melepaskan kaitan lengan Kylie di leher nya.
"Aku mau kau," ucap Kylie yang membuat Tony terdiam.
"Sudah dua bulan kita tidak melakukannya, bagaimana jika kita melakukannya di sana?" lanjut Kylie seraya menunjuk ke arah ruangan yang sering digunakan oleh Tony untuk tidur saat pria itu lembur bekerja dan tidak sempat pulang ke mansion.
Mendengar kata-kata sang kekasih membuat Tony menatap diam ke arah wanita itu. "Maaf Kylie, aku tidak bisa, aku benar-benar sibuk," ucap Tony yang membuat Kylie marah.
"Kau sudah tidak menginginkan ku lagi? Kau-" perkataan Kylie terhenti kala pintu ruang kerja milik Tony terbuka.
Flashback off
"Aku tidak menyangka jika kau se-kasar ini Kylie. Aku tidak menyangka wanita selembut kau berani menampar wanita lain yang tidak lain dan tidak bukan adalah adikku sendiri."
"Tony aku minta maaf ... Aku-"
"Simpan kata maaf mu dan keluar kau dari ruangan ku saat ini, hubungan kita berakhir sampai sini." Kylie terkejut bukan main mendengar keputusan dari Tony.
Tidak, tidak, aku tidak ingin menjadi jalang lagi, kebutuhan financial ku semakin membaik setelah berhubungan dengan Tony, aku tidak akan melepaskan tambang emas ku kali ini. Ujar Kylie dalam hati.
"Tidak Tony, aku tidak ingin berpisah dari mu," ujar Kylie seraya memeluk Tony yang membuat pria itu muak.
Tony berusaha melepaskan rengkuhan kuat dari Kylie di tubuhnya seraya memanggil Dannis. Dannis yang mendengar teriakan dari Tony segera memasuki ruangan milik Tuan nya tersebut dan menarik paksa Kylie yang tidak ingin melepaskan pelukannya pada tubuh Tony. Kylie meronta-ronta ketika Dannis menyeretnya keluar dari ruang kerja milik Tony.
Harley lalu memutar tubuhnya dan berniat pulang ke mansion. Mood nya berubah seketika setelah melihat hal yang membuatnya marah, ia tidak masalah dengan sang kakak yang berciuman atau bermesraan atau apalah itu. Namun Harley sangat menyayangkan dengan sikap Tony yang lagi-lagi tidak bisa memilih wanita dengan benar. Bukan wanita seperti itu yang ia inginkan menjadi kakak iparnya.
Tony segera mengejar Harley dan Mike yang sudah keluar dari ruangan kerjanya, sedangkan Perrie masih berdiri di tempatnya, ia tidak menyangka akan melihat keributan seperti ini di hari kedua nya bekerja dan hal itu membuat ia takut dipecat oleh Tony karna lalai dalam menjalankan tugasnya meskipun Harley adalah adik Tony tapi jika ia bisa mencegah Harley untuk masuk maka Tony tidak akan putus dengan kekasihnya.
"Halsey, please-"
"Apa?!" tanya Harley marah.
"Halsey ... ," kata Tony lirih.
"Kau lihat sendiri bukan jika kau salah memilih wanita untuk yang kesekian kali?" tanya Harley kepada sang kakak dengan sinis.
"Apa kau tidak tahu jika wanita seperti itu hanya mengincar hartamu saja?" Tony terdiam mendengar pertanyaan dari adiknya tersebut.
"Aku tidak ingin harta Daddy atau perusahaan yang Daddy turunkan padamu akan berakhir di tangan wanita itu. Dari penampilannya saja aku bisa tahu seperti apa wanita itu. Apa kau tidak bisa menilai wanita tadi seperti apa?" tanya Harley tidak habis pikir.
"Halsey-"
"Stop. Aku tidak melarang kau untuk menjalin sebuah hubungan tapi harusnya kau lebih teliti lagi untuk memilih seperti apa wanita yang ingin kau jadikan sebagai kakak iparku. Aku bahkan lebih setuju jika kau dengan sekretaris baru mu yang terlihat sederhana ini dibandingkan dengan wanita berkepala ular tadi," ujar Harley panjang lebar di hadapan Tony dan Perrie yang membuat Perrie terkejut bukan main hingga ia mendongakkan wajahnya.
Setelah mengatakan hal itu Harley segera melenggang pergi yang diikuti oleh Mike, tak lupa juga Mike membungkuk sopan kepada Tony yang masih berdiri mematung di samping Perrie.
Tony menolehkan wajahnya ke arah Perrie dan tersenyum setelah mendengar penuturan dari Harley. "Apa kau mau berkencan dengan ku?"