“Erka, kamu bikin kaget.” Lirih Tere dengan d**a berdebar. Mengelus d**a dengan hembusan nafas penuh kelegaan. Erka ikut jongkok dibawah baju-baju. “Mereka mengejar kita, Bu.” Ucap Erka dengan lirih juga. “Iya, makanya aku ngumpet disini.” Keduanya diam mengamati sekitar. Seorang pria dengan kaos hitam yang tertutup jaket jeans berjalan didepan tempat persembunyian Tere. Satu tangannya membawa bongkak kayu, membuat Erka menelan ludah. “Ka, aku ada ide.” Bisik Tere. Memasukkan hape kembali kedalam tas, bahkan lupa jika telfon dari Ello sudah terhubung dan belum mati. “Ide apa, Bu?” “Ikut aku.” Tere celikukan mengamati keadaan sekitar sebelum beranjak dari tempat persembunyian. Berlari pelan memilih beberapa helai baju. “Kamu pakai baju ini, masuk keruang ganti. Cepet!” Erka yang