Raisa, dengan dandanan keren ala dia. Sepatu wedges yang dipadu dengan hotpants jeans serta blouse warna hitam yang bermodel sabrina. Rambutnya dibiarkan terurai seperti biasa. Ada tas kecil yang berharga fantastis menggantung di bahu kanannya.
“Sa,” Gresia menatap tampilan putrinya dari atas sampai bawah. “Kamu mau kemana, hum?”
“Biasa, anak muda nggak mungkin dong, Cuma ndekem dirumah mulu.” Melenggang begitu saja.
Gresia mencekal lengan Raisa. “Jenguk papamu bentar. Seharian tadi kamu belum liat papamu.”
Terdengar helaan nafas berat. “Lebainya, astaga ....” menepuk kening sendiri. “Papa sakitnya nggak parah-parah amat. Pliis deh, mi, jan sok panik gitu. Ngeselin! Bikin empet aja.” Omelnya, tak lagi peduliin wajah kecewa Gresia. Kasar Raisa mengibaskan tangan, lalu keluar rumah.
“Y
