Pukul 5.30am Rencana Tere untuk pulang malam harus diundur karna ada beberapa hal yang masih harus dirampungkan. Pagi ini mereka sudah berada di bandara, menanti keberangkatan pesawat yang sisa beberapa menit. Berkali-kali Tere melakukan panggilan telfon, spam wa yang sayangnya tak ada satu pun balasan. Suami bocahnya ngambek, benar-benar ngambek dan membuatnya frustasi. Otaknya tak bisa fokus bekerja, Ello telah memenuhi isi kepala. Beberapa menit berlalu, dan hampir hitungan jam, Tere dan kedua rekannya telah mendarat di bandara soekarno Hatta. Erka berjalan disampingnya, membantu membawa koper kecil miliknya, sementara Ilyas celikukan mencari keberadaan istri yang sudah menunggunya sejak tadi. “Mas!” Panggilan yang membuat ketiganya menoleh kearah suara. Seorang wanita dengan